Network
PORTAL JOGJA - Idul Adha tak lama lagi tiba. Pesta daging kurban biasanya akan mewarnai tiap rumah. Tapi tidak semua orang berani mengkonsumsi daging dengan bebas. Terutama yang memiliki gangguan tekanan darah tinggi. Biasanya tidak berani makan olahan daging kambing.
Nah, kalau anda termasuk salah satu diantaranya, kenapa tidak mencoba untuk mengkonsumsi buah pace atau mengkudu?
Pace atau mengkudu sejak lama dikenal sebagai obat tradisional penurun tekanan darah tinggi. Mengkudu yang termasuk family Rubiaceae ini memiliki nama llatin Morinda Citrifoila.
Baca Juga: Hubungan dengan Tiongkok dan Pakistan Memanas, India Borong 33 Jet Tempur Rusia
Mengkudu tumbuh baik di daerah tropis, termasuk di Indonesia. Tumbuhan ini berbuah tak mengenal musim. Hanya saja, tidak semua orang suka menanamnya.
Selain karena tidak bisa dikonsumsi langsung sebagai buah, mengkudu juga beraroma kurang enak. Padahal mengkudu atau pace memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin, mineral, asam amino yang berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
Senyawa alami skopoletin dan antrakuinon pada mengkudu dapat berfungsi sebagai anti bakteri, anti parasit dan anti jamur sehingga baik bagi kesehatan kulit.
Baca Juga: Ini Penyebab Munculnya Ubur-ubur di Pantai Selatan Kulon Progo
Sebenarnya mengkudu bisa dikonsumsi dengan cara yang lebih enak. Di Jogja, khususnya di Kotagede sejak puluhan tahun (bahkan ada yang menyebut sejak awal abad ke-19), orang biasa mengkonsumsi pace atau mengkudu yang diolah menjadi minuman tradisional Semelak Pace.
Semelak Pace dibuat dengan merebus buah mengkudu yang telah masak atau matang sempurna dengan gula dan sedikit garam. Ada yang suka memakai gula Jawa, namun ada pula yang lebih menyukai menambahkan gula batu.
Untuk mengurangi aroma tak sedap pada mengkudu, kita bisa menambahkan asam atau bisa juga jeruk nipis dan air perasan kunyit (membuat warna lebih menarik). Jika suka aroma rempah, bisa pula ditambah potongan kecil kayu manis.
