Lalu, munculah ide menghidupkan kembali warung brongkos. Lokasi berjualan tetap seperti dulu di persimpangan Pojok Beteng Kulon.
Warung ini dibuka pukul 18.00 hingga pukul 24.00 atau hingga dagangannya habis. Warung dibuka sejak seminggu lalu.
"Sehari baru laku 10 hingga 15 porsi," kata Mbah Darmo.
Ia menjual satu porsi nasi brongkos koyoran dan tahu dengan harga Rp 15 ribu. Sedangkan bila ditambah telur, harga Rp 20 ribu per porsi.
Baca Juga: Kuota Internet jadi Kendala bagi Siswa Belajar Online di Rumah
Bagi Mbah Darmo, berjualan hanyalah cara menyambung hidup. Ia tetap ingin berkreasi. Mengisi hari-harinya dengan kegiatan seni dan lawak.
Ia ingin meramaikan lagi dunia lawak. Tidak muluk-muluk. Bisa melawak lagi di Daerah Istimewa Yogyakarta telah memberinya ketentraman hidup. (*)