PORTAL JOGJA - Sejak dicanangkan pekan lalu, pengelola destinasi dan desa wisata hingga hari ii Jumat 29 April 2022 masih aktif melakukan reresik masal di tempat masing-masing.
Gerakan Reresik Dayohe Teko (bersih-bersih tamunya datang) menandakan optimisme pelaku wisata Sleman, pariwisata akan bergerak bangkit dari keterpurukan selama hampir 2 tahun ini.
Bersih-bersih yang dalam bahasa jawa disebut reresik merupakan bentuk pengejawantahan nyata dari sikap optimisme masyarakat pelaku wisata guna menyambut pemudik dan wisatawan yg dianggap sebagai tamu agung oleh pelaku pariwisata Sleman.
Baca Juga: Pemerintah Segera Hentikan Siaran TV Analog, Tahap I Mulai 30 April 2022 Tengah Malam
Pengelola destinasi maupun desa wisata berupaya memastikan kebersihan, kesejukan, dan keindahan terpelihara dengan baik, serta melakukan pengecekan kembali sarana prasarana CHSE berfungsi dengan semestinya.
Seluruh elemen baik pengelola destinasi pariwisata, pengelola usaha jasa pariwisata, dan juga pemerintah di Kabupaten Sleman secara kolektif bergerak bersama mempersiapkan diri sebagai tuan rumah yang baik.
Upaya seluruh pelaku pariwisata di wilayah Kabupaten Sleman dalam menyiapkan diri menyambut tamu wisatawan baik dalam pelaksanaan CHSE maupun pelaksanaan Prokesnya, perlu digaungkan sebagai salah satu bentuk dari pengelolan pariwisata yang bertanggung jawab.
Sadji Ketua Pengelola Destinasi Grojogan Watu Purbo di Kapanewon Tempel menyatakan bahwa gerakan bersama bukan hanya pengelola saja tetapi masyarakat juga.
"Ini merupakan bentuk kesiapan kami dalam menerima wisatawan. Kunjungan liburan hari raya besok akan lebih banyak dari lebaran sebelumnya," katanya.
Baca Juga: Arus Mudik Makin Padat, Polisi di Nagreg Alihkan Arus Kendaraan di Nagreg