Angkringan Masih Identik dengan Jogja, Makan Murah Sambil Merajut Kenangan

- 20 Februari 2021, 13:57 WIB
Tiga buah ceret menjadi ciri khas angkringan Yogyakarta.
Tiga buah ceret menjadi ciri khas angkringan Yogyakarta. /- Foto : Portal Jogja/Siti Baruni/

PORTAL JOGJA - Menyebut Jogja, sering kali orang menghubungkan dengan penggalan sajak penyair Joko Pinurbo. Tengok saja di media sosial, begitu sering orang mengutip sajak Joko Pinurbo yang menyebut “Jogja terbuat dari rindu, pulang dan angkringan”.

Soal angkringan ini, tentu tak dapat dibantah. Angkringan merupakan tempat berjualan makanan siap saji dengan menu khas berupa sego kucing (nasi bungkus dengan porsi kecil) dan aneka lauk dan minuman.

Penampilan angkringan identik gerobak kayu dan plastik terpal sebagai tendanya. Penjual menyediakan tempat duduk berupa dingklik (bangku kayu). Tak jarang orang makan di dingklik sambil menaikkan satu kaki yang dalam istilah Jawa disebut jegang atau nangkring. Dari situlah awal penyebutan tempat makan sambil ngangkring sebagai angkringan.

Baca Juga: Temui Teten Masduki, Shopee Sampaikan Dominasi Pedagang Lokal dan UMKM sampai dengan 97 Persen

Baca Juga: Jakarta Banjir, Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin Sampaikan Doa, Ferdinand Sentil Gubernur Anies

Dulu, angkringan juga sering disebut Cafe 3 Ceret, lantaran biasanya pedagang angkringan memasang 3 buah ceret yang selalu berada di atas anglo dengan bahan bakar arang. Minuman yang biasa tersedia di angkringan antara lain teh, jahe dan kopi.

Beberapa angkringan kadang membuat ciri khas sendiri dari minuman yang disediakan. Misalnya jahe, ada yang menyediakan wedang jahe dengan cara dibakar lebih dahulu lantas digepuk, ada yang menyediakan wedang jahe gula batu, ada juga yang menawarkan wedang jahe sereh.

Sedang kopi di angkringan yang paling legendaris adalah kopi joss yang ada di deretan angkringan sekitar Stasiun Tugu Yogyakarta.

Sedang teh, kadang disajikan dengan menyeduh beberapa merk teh sekaligus untuk mendapat citarasa teh yang tak hanya nasgitel atau panas, legi (manis) dan kenthel (kental), namun juga dengan rasa sepet dan aroma harum teh yang pas.

Baca Juga: PT Pos Indonesia Optimalkan Penyaluran BST 2021 Agar Warga Mudah Ambil Bantuan dari Pemerintah

Baca Juga: Pengungsi dan Relawan Bencana Longsor di Nganjuk Keracunan Makanan Usai Santap Mi Ayam Bantuan Donatur

Tentu tak semuanya begitu, adajuga yang menyajikan minuman ala kadarnya dan bahkan menyediakan minuman instant atau kemasan sachet siap seduh.

Untuk menu nasi, biasanya menu yang dijual adalah sego kucing sambel teri atau sego kucing oseng tempe. Ciri khas sego kucing selain porsinya yang sedikit, rasa pedasnya cukup nampol di lidah.

Belakangan, beberapa angkringan memilih tidak membungkus nasinya, namun menyediakan nasi dalam tesmos nasi maupun magic jar sehingga pembeli dijamin mendapat nasi yang masih panas. Ada juga angkringan yang menyediakan menu nasi bakar maupun nasi goreng.

Baca Juga: Ditonton Lebih dari 41 Juta Kali, Teaser Video Klip Rose BLACKPINK Hanya Berdurasi 33 Detik!

Baca Juga: PPnBM Mobil Baru 0 Persen Mulai Maret 2021, Berikut Daftar Mobil di Bawah 1.500 cc yang Turun Harganya

Sementara lauk pauk, tiap-tiap angkringan biasanya memiliki menu sendiri-sendiri. Yang paling sering dijumpai adalah tahu tempe bacem, ceker dan kepala bacem, sate telur puyuh, sate usus, aneka gorengan dan kerupuk.

Tentu ada juga yang menyediakan menu seperti sate kerang, sate keong, sate kikil, mie goreng, hingga baso bakar.  Tentu saja semua dengan harga yang cukup terjangkau.

Nah, untuk Anda yang tengah mengunjungi Jogja, jangan lupa, sempatkan mampir di angkringan dan rasakan sensasi makan murah meriah di angkringan sembari merajut kenangan akan Jogja.***

 

Editor: Siti Baruni


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah