Mobilitas Pengungsi Merapi Tinggi, Satgas Penanganan Covid-19 Intensifkan Pemantauan

- 28 Desember 2020, 12:30 WIB
Warga membawa hewan ternak sapi di Tempat Penampungan Hewan Sapi, Desa Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (13/11/2020). Warga lereng Gunung Merapi melakukan evakuasi hewan ternak milik mereka lebih awal agar lebih cepat proses evakuasi saat status Siaga Gunung Merapi. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.
Warga membawa hewan ternak sapi di Tempat Penampungan Hewan Sapi, Desa Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (13/11/2020). Warga lereng Gunung Merapi melakukan evakuasi hewan ternak milik mereka lebih awal agar lebih cepat proses evakuasi saat status Siaga Gunung Merapi. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc. /Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO

PORTAL JOGJA - Hingga hari ini warga yang berada di kawasan berbahaya erupsi Gunung Merapi masih terus mengungsi di sejumlah titik pengungsian.

Masih berlangsung di tengah pandemi Covid-19, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pun intensif melakukan pemantauan lantaran mobilitas warga pengungsi tergolong tinggi.

Baca Juga: Lagu Indonesia Raya Diparodikan, KBRI di Malaysia Minta Masyarakat Indonesia Tahan Diri

Baca Juga: Lagu Indonesia Raya Diparodikan oleh Akun YouTube dari Malaysia, DPR Minta BIN Turun Tangan

Camat Cangkringan Suparmono menjelaskan bahwa pemantauan pergerakan pengungsi dilakukan untuk meminimalkan risiko penularan virus corona penyebab COVID-19 di tempat pengungsian Glagaharjo.

“Pengungsi kelompok dewasa ini memiliki aktivitas yang cukup tinggi, jadi kami mengantisipasi dengan melakukan pengawasan terhadap mereka. Setiap ada pengungsi yang selesai beraktivitas dan kembali ke barak pengungsian maka akan dilakukan penanganan sesuai SOP protokol kesehatan,” kata Suparmono sebagaimana dikutip Portal Jogja dari laman Antara, Senin, 28 Desember 2020.

Baca Juga: Hubungan Aurel Dikabarkan Putus dengan Atta Halilintar, Anang Hermansyah Curhat Seperti Ini

Baca Juga: Peringkat Drama Korea Mr. Queen Terus Naik Meski Menuai Kritikan

Suparmono menjelaskan, adanya mobilitas para pengungsi yang harus selalu dipantau disebabkan beberapa hal. Seperti misalnya sebagian pengungsi warga laki-laki dewasa yang tinggal di tempat pengungsian setiap hari harus mengurus ternak yang diungsikan di lapangan Desa Glagaharjo.

“Mereka ini kan tetap harus menjaga dan mengurus ternaknya, seperti memberi pakan setiap hari. Selain itu peternak sapi perah juga tetap melakukan aktivitasnya seperti memerah dan menyetorkan susu sapi ke koperasi. Jadi aktivitas ekonomi tetap berjalan,” papar dia.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x