Benteng Kraton Yogya Selesai Direnovasi

2 Agustus 2020, 14:25 WIB
JOKTENG LOR WETAN: Renovasi ini menggunakan Danais. /Bagus Kurniawan/(Bagus Kurniawan/portaljogja.com)

PORTAL JOGJA - Pojok beteng atau sering disebut Jokteng yang berada di timur laut Kraton Yogyakarta telah selesai direnovasi. Dulu benteng ini hancur saat perang Sepoy atau Geger Sepehi tahun 1812.

Kini empat pojok beteng yang mengelilingi kraton di empat penjuru telah ada semuanya. Hari ini, Minggu, 2 Agustus 2020 banak warga yang berolah raga pagi baik jalan kaki dan bersepeda melihat dari dekat bangunan itu.

Baca Juga: Arab Saudi Tahan 2.050 Jemaah Haji Ilegal

Jokteng Lor Wetan kini sebutannya telah selesai direnovasi dengan menghabiskan biaya sekitar Rp4,8 miliar. Proyek proyek rehabilitasi dan rekonstruksi Jokteng Lor Wetan Keraton Yogyakarta, sepenuhnya didanai oleh Dana Keistimewaan (Danais).

Selama lebih kurang 8 bulan direbovasi kembali. Pagar seng yang menjadi penutup proyek di pojokan antara Jl Brigjen Katamso dengan Ibu Ruswo itu sudah dibuka sejak akhir bulan Juli lalu. Beberapan sisa material sudah dibersihkan.

Rumput-rumput yang baru ditanam juga masih terus disirami. Namun sayangnya banyak kabel listrik dan telepon yang tampak semrawut dan tidak tertata sehingga mengganggu pemandangan.

Baca Juga: Hore, Gaji ke-13 Bakal Cair Minggu Kedua Bulan Agustus 2020

Merunut cerita sejarah, hancurnya jokteng lor wetan ini saat Gegera Sepehi atau perang Sepoi. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 19-20 Juni 1812. Saat itu Keraton Yogyakarta masa Sri Sultan Hamengku Buwono II menghadapi serangan Inggris di bawah Tomas Stanford Raffles.

Inggris mebawa ribuan pasukan asal Bengalore India bersama Legiun Mangkunegara dan pasukan lain yang kontra dengan Sultan HB II.

Keraton Yogyakarta sempat dikepung dari dua arah yakni dari depan lewat gerbang Pangurakan, dekat Alun-alun Utara dan Plengkung Nirboyo atau Plengkung Gading.

Baca Juga: Uji Coba Pembukaan Destinasi Wisata Gunungkidul Diperpanjang Hingga 31 Agustus

Namun Jokteng Lor Wetan ini berhasil dijebol. Pasukan dari luar masuk kratonmelalui tembok yang dijebol itu dengan tangga bambu. Pasukan kemudian masuk ke dalam keraton hingga akhirnya Sultan HB II menyerah dan ditawan hingga dibuang ke Penang/Malaya.

Ribuan naskah-naskah kuno, pusaha, gamelan hingga perhiasan dijarah oleh tentara Inggris (Sepoy). Selama berhari-hari semua diangkut menuju kediaman residen menggunakan pedati dan kuli panggul. Setelah dipilah-pila atas bantuan Pangeran Notokusumo kemudian dibawa ke Semarang terus ke Inggris oleh Raffles.

Baca Juga: WHO Minta Negara-Negara Tidak Lakukan Lockdown Nasional

Beteng Lor Wetan setelah itu hancur, kemudian menjadi jalan tembus menuju Jl Brigjen Katamso hingga Njeron Beteng.

Awal tahun 2000 dibuat sebuah prasasti yang menandakan peristiwa Geger Sepehi. Tembok batu-bata bekas benteng sebagian dulu masih kelihatan, sekarang sudah tak kelihatan. (*)

 

 

Editor: Bagus Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler