Jembatan Kereta Api di Sleman, Arsitekrur Peninggalan Belanda yang Tersisa

12 Juli 2020, 14:20 WIB
Jemabatan kereta api di Sleman. /Bagus Kurniawan/(bagus kurniawan)

PORTA JOGJA - Salah satu sisa jalur kereta api Joga-Magelang adalah jembatan Pangukan Sleman. Meski jalur KA sudah mati atau tak berfungi jembatan ini masih ada.

Jembatan ini terletak di sebelah barat Beran Sleman sebelum daerah Pangukan. Jembatan ini berada di atas Sungai Bedhog.

Jembatan ini sudah tak dilewati kereta sejak tahun 1970-an setelah jembatan KA di Sungai Krasak, Tempel putus dihantam banjir lahar Merapi.

Baca Juga: Amukan Lebah Tewaskan Dua Orang di Tasikmalaya, Ini Kronologinya

Sisa bBangunan bersejarah Jalur kereta kluthuk di wilayah Sleman saat ini tinggal di jembatan in, bekas Stasin Medari, terowongan kecil/jembatan KA di dekat Medari, Stasiun Tempel dan sisa jembatan di Kali Krasak. Ada banyak bangunan stasiun kecil di wilayah Sleman yang sudah tak ada bekasnya.

Jalur ini juga menghubungkan wilayah Magelang, Parakan Temanggung, Secang hingga Ambarawa dan Semarang. Sebagian besar rel kereta juga sudah hilang.

Tembok dan jembatan saat ini merupakan salah satu heritage yang ada di Sleman. Arsitektur banguan jembatan Pangukan dan di Kali Krasak bentukny mirip. Salah satu cirinya adalah tiang penyangga dari tembok yang melengkung.

Baca Juga: PP Muhammadiyah: Pengalihan Kurban jadi Sedekah Merupakan Sikap Keagamaan

Tembok lengkung yang masih utuh ini sekarang banyak menjadi objek studi mahasiswa. Banyak mahasiswa mauun dosen yang datang untuk melihat dan mempelajarinya.

Di atas jembatan yang posisinya lebih tinggi dari jalan raya itu masih ada besi rel dari ujung timur dan barat. Balok-balok kayu bantalan rel juga masih ada.

Dari dasar sungai Bedhog hingga atas jembatan dierkirakan mencapai ketinggian lebih dari 20 meter.

Baca Juga: Bank di AS Minta Karyawan hapus TikTok dari Ponsel

"Banyak mahasiswa yang datang untuk mempelajari jembatan ini," ungkap Nugroho, salah satu warga yang tinggal di dekat jembatan.

Menurutnya, mereka yang datang sering memotret bagian atas jembatan dan tembok di pinggir sungai. Sedangkan lebar sungai juga lebih dari 50an meter.

"Yang dipelajari selain tembok pondasi bawah juga bangunan lengkung yang jadi penyangga," katanya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca DIY 12 Juli 2020

Meski sudah tak ada kereta api yang lewat, bangunan ini jadi bangunan bersejarah dari jalur kereta Joga-Magelang. Diperkirakan tembok jembatan sudah berusia lebih dari 100 tahun. Jalur ini dulunya dipakai untuk mengangkut gula dari pabrik gula Medari sebelum jadi pabrik tekstil. (****)

 

Editor: Bagus Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler