Slovakia Jual Kembali Vaksin Sputnik V ke Rusia Dengan Dosis Lebih Besar

3 Juli 2021, 04:49 WIB
Slovakia Jual Kembali Vaksin Sputnik V ke Rusia Dengan Dosis Lebih Besar /Reuters/Dado Ruvic

PORTAL JOGJA - Kementerian Kesehatan Slovakia menyampaikan bahwa Slovakia telah menjual sebagian besar vaksin virus corona Sputnik V kembali ke Rusia.

Hal ini dikarenakan minat publik rendah setelah berbulan-bulan pemerintah ragu-ragu menggunakan produk yang tidak memiliki persetujuan peraturan Eropa.

Dilansir dari Reuters, juru bicara Kementerian Slovakia telah mengirim kembali 160.000 dari 200.000 dosis yang diimpor pada Maret 2021, dengan harga 9,95 USD per dosis, harga yang sama dengan pembelian awal.

Petualangan Slovakia dengan Sputnik adalah kegagalan politik bagi Perdana Menteri saat itu, Igor Matovic, yang membeli peluang tanpa memberi tahu mitra koalisinya dan tentang oposisi mereka.

Baca Juga: Presiden Rusia Putin Sudah Divaksin Sputnik V, Varian Delta Penyebab Lonjakan Kasus

Dia terpaksa mengundurkan diri dalam krisis politik, meskipun dia kembali ke kabinet yang direshuffle sebagai menteri keuangan.

Badan obat Slovakia SUKL menolak memberikan rekomendasi untuk menggunakan Sputnik V, dengan alasan data yang tidak mencukupi dari produsen.

Pemerintah akhirnya mengizinkan penggunaan Sputnik V bulan lalu bagi mereka yang lebih menyukainya daripada vaksin lain yang terdaftar di UE.

Akan tetapi minat publik jauh di bawah jumlah yang tersedia.

Jumat, 2 Juli 2021, Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa 10.500 orang Slovakia telah menerima dosis pertama vaksin mereka dan 8.000 lainnya berada dalam daftar tunggu untuk produk dua dosis.

Pemerintah menutup pendaftaran pada 30 Juni 2021, dan mengatakan pekan lalu pihaknya berencana untuk menjual atau menyumbangkan vaksin, yang mendekati tanggal kedaluwarsa.

Matovic awalnya berencana untuk membeli 2 juta dosis vaksin ketika vaksin buatan barat begitu lambat tiba di negara yang dilanda pandemi parah di musim dingin ini.

Slovakia hanya negara Uni Eropa kedua setelah Hongaria yang menggunakan vaksin Rusia.***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler