Awan panas Merapi Capai 2.000 Meter ke Hulu Kali Krasak dan Boyong, Hujan Abu di Boyolali

27 Januari 2021, 18:08 WIB
Gunung Merapi alami erupsi Rabu 27 januari 2021 siang ini. /- Foto : Twitter @jalinmerapi @SukimanMerapi/

PORTAL JOGJA - Guguran awan panas Gunung Merapi terjadi pada Rabu 27 Januari 2021 sekitar pukul 12:53 WIB dn pukul 13:32 WIB. Akibatnya sejumlah desa di lereng timur Gunung Merapi terjadi hujan abu.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengevakuasi warga Dusun Turgo, Kelurahan Purwobinangun, Kecamatan Pakem.

Baca Juga: ShopeePay Talk Kupas Tuntas Kiat Sukses Bisnis Francise di Tahun 2021. Ada 3 Hal Yang Kamu Perlu Tahu

Baca Juga: Gunung Merapi Siang Ini Muntahkan Awan Panas Sejauh 2000 M ke Arah Barat Daya, Warga Turgo Dievakuasi

Warga dievakuasi menyusul adanya guguran awan panas atau wedhus gembel ke arah hulu sungai Boyong dan Sungai Krasak. Warga dievakuasi menuju ke titik kumpul di SD Sanjaya dan Lapangan Tritis.

Evakuasi dilakukan menyusul Gunung Merapi pada Rabu 27 Januari 2021 sekitar pukul 12:53 WIB mengeluarkan awan panas guguran dengan perkiraan jarak luncur 2000 meter ke arah barat daya di hulu Kali Krasak dan kali Boyong.

Awan panas guguran atau wedhus gembel tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 mm dan durasi 317.8 detik, dan tinggi kolom tak teramati karena tertutup kabut.

Baca Juga: 10 Tanaman Hias Dalam Ruang yang Akan Tren di Tahun 2021

Baca Juga: Breaking News! Gunung Merapi Erupsi, Trending di Twitter

Kemudian pada pukul 13:32 WIB awan panas guguran kembali terjadi dengan estimasi jarak luncur 2000 m ke arah yang sama ke barat daya menuju hulu Kali Krasak dan kali Boyong.

Awan panas guguran yang terjadi hari ini merupakan yang terbesar dibandingkan hari sebelumnya. Sebelumnya luncuran awan panas berjarak kurang dari 1500 meter domminan ke hulu Sungai Krasak dan Boyong.

Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 70 mm dan durasi 240 detik, tinggi kolom tak teramati berkabut, estimasi Jarak luncur 2.000 meter ke arah Barat Daya di hulu Sungai Krasak dan Sungai Boyong.

Baca Juga: Baik untuk Otak, Ini 6 Manfaat Tidur Siang yang Jarang Diketahui Orang

Selain mengevakuasi warga ke titik kumpul, BPBD Sleman juga mengerahkan armada bersama instansi terkait serta relawan untuk membantu proses evakuasi.

Selain itu, juga menyiapkan barak Pengungsian Purwobinangun di Watuadeg Purwobinangun Pakem dan menyiapkan dapur umum untuk pemenuhan kebutuhan Pengungsi.

Akibat guguran awan panas atau wedhus gembel hari ini beberapa wilayah di Kbupaten Boyolali mengalami hujan abu.

Baca Juga: Virus Nipah diprediksi Bakal Mengancam Asia Setelah Virus Covid-19

Sekretaris Desa Sangup, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, Sri Hartanto, dikutip dari Antara mengatakan dampak guguran awan panas atau wedhus gembel Gunung Merapi berupa hujan abu di desa setempat yang posisinya di timur puncak gunung itu.

"Hujan abu yang mengguyur di Desa Sangup terjadi sekitar pukul 13.30 WIB. Hujan abu di Sangup juga bercampur pasir lembut," kata dia.

Dampak awan panas dari Gunung Merapi, berupa hujan abu cukup tebal, di bagian daerah atas, seperti Dukuh Beling dan Sudimoro.

Baca Juga: Ingin Jadi Atlet E-Sports ?, Ini Tips dan Trik menjadi Pro Player Game Online

Hujan abu di Desa Sangup sebenarnya dimulai sekitar pukul 06.00 WIB, tetapi kondisinya tipis, sedangkan sekitar pukul 12.30 WIB turun hujan abu cukup tebal.

Kendati demikian, situasi warga setempat tetap kondusif. Mereka di rumah masing-masing dan menghentikan kegiatan rutin sehari-hari akibat peristiwa alam itu.

Dia mengatakan guguran awan panas berakibat debu vulkanik yang terbawa angin ke arah timur dan turun di Desa Sangup, Kecamatan Tamansari, dan sekitarnya.

Baca Juga: Gadis 10 Tahun di Palermo Tewas Karena Challenge TikTok, Italia Minta Blokir Pengguna di Bawah Umur

Hujan abu juga terjadi di Desa Lanjaran, Mriyan (Kecamatan Tamansari), dan Sruni, Cluntang.***

 

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler