PORTAL JOGJA - Belum usai dengan virus Covid-19, ada Virus Nipah (NiV) yang kini ditakutkan akan menjadi pandemi wabah baru oleh para peneliti.
Selain belum ada obat penawarnya, virus Nipah ini diketahui memiliki tingkat kematian yang tinggi hingga 75%.
Sebagaimana dikutip Portal Jogja dari situs WHO, infeksi Virus Nipah adalah jenis penyakit zoonosis yang ditularkan ke manusia dari hewan, dan juga dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi atau langsung dari orang ke orang.
Baca Juga: Ingin Jadi Atlet E-Sports ?, Ini Tips dan Trik menjadi Pro Player Game Online
"Virus Nipah ini juga dapat menyebabkan penyakit parah hingga kematian pada hewan seperti babi, yang bisa mengakibatkan kerugian bagi peternak," tutur WHO.
Diketahui virus Nipah ini pertama kali ditemukan di Malaysia pada 1999, yang menyebar sampai Singapura.
Selanjutnya wabah ini menyerang negara Bangladesh dan India pada tahun 2001. Di negara ini Virus Nipah masuk melalui air liur kelelawar yang mengkontaminasi buah seperti kurma dan olahan buah lainya.
Baca Juga: Gadis 10 Tahun di Palermo Tewas Karena Challenge TikTok, Italia Minta Blokir Pengguna di Bawah Umur
Lalu apakah Virus Nipah ini mematikan ?