Pasar Prawirotaman Yogyakarta Terapkan Transaksi Digital

5 Desember 2020, 11:36 WIB
Pasar Prawirotaman Yogyakarta yang baru saja selesai direvitalisasi dilengkapi tangga berjalan. /Bagus Kurniawan/(Gading Pesada/Portaljogja.com)

PORTAL JOGJA  - Era digitalisasi benar-benar dimanfaatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta, termasuk dalam hal pembayarannya. Bahkan sudah diterapkan di sejumlah pasar tradisional. Salah satunya, Pasar Prawirotaman yang Jumat petang, 4 Desember 2020 tadi dilakukan soft launching oleh Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti.

Dia mengatakan, dari aspek bangunan yang mengusung green building maka keamanan, kenyamanan dan kebersihan bagi pedagang maupun pengunjung menjadi jaminan.

"Kaum milenial jangan ragu lagi untuk berbelanja di pasar tradisional. Pasar ini kami dedikasikan bagi warga yang menghendaki pasar yang bersih dengan manajemen modern tanpa meninggalkan kearifan lokal," paparnya di sela soft launching bangunan Pasar Prawirotaman.

Baca Juga: Pelanggaran Kampanye Pilkada 1500 Lebih, 16 Kasus Masuk Ranah Pidana

Menurut Haryadi, pasar tersebut merupakan satu-satunya pasar tradisional di Kota Yogya yang seluruh pedagangnya mampu menerima pembayaran non tunai atau berbasis digital. Setiap pedagang sudah memiliki aplikasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang disediakan Bank BPD DIY.

Pengunjung pun tidak perlu lagi membawa uang tunai karena QRIS bisa dipindai melalui berbagai macam aplikasi pembayaran non tunai.

"Harapan kami justru berbelanja ke sini tidak perlu membawa uang tunai. Potensi penularan virus pun bisa diminimalisir," papar dia.

Gedung Pasar Prawirotaman kini resmi memasuki tahap penempatan pedagang. Wajah baru pasar di Jalan Parangtritis ini pun menjadi ikon di Kota Pelajar di sisi selatan. Dengan menerapkan transaksi digital, operasionalisasi pasar tradisional yang berkonsep modern itu diharapkan menjadi momentum kebangkitan di masa pandemi.

Baca Juga: Bank BTN Buka Lowongan Kerja, Khusus Yang Berpengalaman

Hal ini secara tak langsung tampak dari video mapping sebuah fragmen yang mengangkat tema Prawirotomo. Tema itu merupakan nama bregodo yang ada di kawasan Prawirotaman. Hal ini untuk menandakan bahwa di masa pandemi masih tetap bisa eksis menjalankan aktivitas ekonomi dan terus bangkit dengan menerapkan protokol.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Yogya Yunianto Dwisutono, menambahkan terkait penempatan pedagang, menurutnya akan dilakukan secara bertahap. Hal ini karena perpindahan pedagang atau boyongan tidak dirayakan dengan menarik perhatian pengunjung.

"Setiap los sudah kami beri penanda, termasuk identitas bagi tiap pedagang. Tetapi pedagang mulai masuk ke sini mulai Sabtu, 5 Desember. Mungkin tidak langsung seluruhnya, namun kami fasilitasi perpindahannya dari lapak sementara," sambung dia.

Sesuai aturan dari Kementerian Perdagangan, para pedagang tidak diperkenankan meninggalkan barang dagangannya. Sehingga ketika aktivitas perdagangan selesai, barang dagangannya kembali dibawa pulang. Meski demikian, tiap los disediakan tempat untuk menaruh barang yang sifatnya statis.

Baca Juga: Malam Minggu Ingin Perpanjangan SIM? Berikut Jadwal SIM Keliling Lengkap Sabtu 5 Desember 2020

Total ada 619 pedagang yang akan menempati lantai satu hingga tiga. Tiap lantai juga sudah terbagi zonasi sesuai jenis dagangan.

Sedangkan khusus untuk lantai empat diperuntukkan bagi pengembangan ekonomi kreatif. Sejumlah fasilitas yang disediakan antara lain mini studio digital, co-working space, gerai perizinan dan akses permodalan UMKM, sunset view, panggung pertunjukan maupun gerai kuliner. ****

Editor: Bagus Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler