Magma Dekati Permukaan, Gunung Merapi Alami Pemekaran

29 November 2020, 22:00 WIB
Aktivitas hembusan asap putih Gunung Merapi. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/hp. /Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO

PORTAL JOGJA - Sejak Gunung Merapi naik status siaga (level 3), pergerakan magma menuju puncak terus meningkat.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) terus memantau pergerakan menuju pemukaan. Hasil analisa BPPTKG berdasarkan alat-alat yang terpasang di Merapi menunjukkan pergerakan magma semakin mendekati puncak.

Berdasarkan analisis BPPTKG dari data EDM, pemekaran atau morfologi Gunung Merapi terus bertambah. Sejak bulan Juni 2020 hingga kini sudah terjadi pemekaran puncak sekitar 4 meter.

Baca Juga: Napoli vs AS Roma Disiarkan di RCTI, Napoli akan Kenakan Seragam Baru untuk Hormati Maradona

"Telah terjadi pembentukan rekahan di kawah atau di kubah lava pasc 2010 dan 2018," Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG Agus Budi Santoso.

Kemudian juga menunjukkan aktivitas guguran yang intensif," ujar Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG Agus Budi Santoso.

Menurut Agus hal itu menunjukkan magma semakin dekat dengan permukaan. Adanya rekahan dan meningkatnya material guguran menunjukkan bahwa magma sudah mendekati di permukaan.

"Setelah itu kita tinggal menunggu kapan magma ini membentuk kubah lava di permukaan," paparnya.

Baca Juga: Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria Positif Covid-19, Tertular dari Staf Pribadi

Saat ini BPPTKG terus memantau perkembangan kubah lava tersebut sehingga bisa melihat sifat erupsinya.

Sementara itu berdasarkan laporan BPPTKG mengenai aktivitas Merapi periode 28 November 2020, dari Pos Babadan Kabupaten Magelang terpantau asap putih setinggi 600 meter dari puncak kawah Gunung Merapi.

Kegempaan Merapi tercatat ada 43 kali gempa guguran, 1 kali gempa Low Frequency, gempa fase banyak 300 kali, 27 kali gempa vulkanik dangkal, 5 kali gempa tektonik dan gempa hembusan sebanyak 45 kali.

Untuk deformasi Merapi tercatat 11 cm per hari dari alat yang terpasang di Pos Babadan.

Baca Juga: Update Covid 19 DI Yogyakarta Tambah 139 Kasus Baru. Sleman Masih Tertinggi

Mengenai rekomendasi terhadap 4 kabupaten di Jawa Tengah dan Yogyakarta juga tidak mengalami perubahan. *

 

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: BPPTKG

Tags

Terkini

Terpopuler