Network
PORTAL JOGJA - Kereta cepat, yang dikenal juga dengan nama high-speed rail (HSR), telah mengalami perkembangan pesat sejak pertama kali diperkenalkan.
Dengan kemampuan untuk melaju dengan kecepatan luar biasa, kereta cepat tidak hanya mengubah cara kita berpergian, tetapi juga dinamika perekonomian dan sosial di banyak negara. Mari kita telaah perjalanan evolusi kereta cepat dari masa ke masa.
Permulaan Era Kereta Cepat
Pada awal abad ke-20, industri kereta api di beberapa negara sudah mulai bereksperimen dengan konsep kereta cepat. Namun, Jepang adalah yang pertama kali berhasil mempopulerkan konsep ini dengan peluncuran Shinkansen pada tahun 1964.
Dikenal juga sebagai "Bullet Train" karena bentuknya yang mirip peluru, Shinkansen mampu beroperasi dengan kecepatan hingga 210 km/jam pada saat itu, sebuah prestasi yang mengagumkan.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Kereta Cepat Pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.
Ekspansi ke Eropa
Eropa tidak ketinggalan dalam perkembangan ini. Pada tahun 1981, Prancis meluncurkan kereta cepat TGV (Train à Grande Vitesse) yang mampu mencapai kecepatan 380 km/jam.
Tidak lama kemudian, negara-negara lain seperti Jerman dengan ICE (InterCity Express) dan Spanyol dengan AVE (Alta Velocidad Española) juga meluncurkan kereta cepat mereka sendiri.
Perkembangan Global
Seiring berjalannya waktu, konsep kereta cepat semakin mendunia. Negara-negara seperti China, Korea Selatan, dan Taiwan membangun jalur kereta cepat mereka sendiri, dengan teknologi yang terus diperbarui untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi.
China khususnya telah menjadi pemimpin global dalam hal jaringan kereta cepat, dengan ribuan kilometer jalur yang telah dibangun dan masih terus berkembang.
Tantangan dan Inovasi
Meskipun kereta cepat menawarkan kecepatan dan efisiensi, ada banyak tantangan yang dihadapi, termasuk biaya pembangunan infrastruktur, masalah lingkungan, dan keberlanjutan jangka panjang.
