Network
PORTAL JOGJA - Semenjak invasi ke Ukraina negara Rusia mengalami kemorotan ekonomi. Apalagi setelah negara-negara Barat menjatuhkan sanksi terhadap Rusia makin melemah perekonomiannya.
Namun, kini bukan hanya masalah ekonomi saja yang terus merosot. Tetapi juga kedaulatan digital juga terancam hilang. Hal itu terjadi adanya sanksi tehnologi baru yang dipastikan memukul industri Rusia.
Dilansir portaljogja.com dari laman The Moskow Times yang mengungkapkan sanksi baru berasal Amerika Serikat menerapkan pembatasan di seluruh Rusia pada beberapa tehnologi AS.
Penerapan tersebut terutama diproduksi negara lain,seperti semikonduktur, keamanan enkripsi. Bahkan bukan AS yang memberikan sanksi, melainkan Taiwan juga mengajukan sanksi kepada Rusia.
Baca Juga: Kota Izium Ukraina Dikepung 2 Minggu Tentara Rusia, Situasinya Tidak Lebih Baik dari Mariupol
Menurut The Moskow Times impor Rusia bergantung pada Taiwan salah satunya Komputer Baikal Rusia didasarkan pada chip yang diproduksi oleh TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company), sesuatu yang sangat sulit untuk diganti — TSMC juga memasok chip untuk AMD, Nvidia, dan Qualcomm.
Musim gugur yang lalu, raksasa manufaktur mobil Rusia Avtovaz menghentikan produksi di ketiga jalur perakitan di Togliatti karena kekurangan chip yang disebabkan oleh krisis global, tetapi sekarang mereka menghadapi masalah yang jauh lebih serius dan permanen.
Dilansir The Moskow Times ada solusi dalam menyikapi masalah hilangnya kedaultan tehnologi, yaitu mengembalikan tradisi Soviet ambil teknologi Barat dan beralih ke tehnologi buatan China berikut ulasannya.
Pertama adalah mengembalikan tradisi Soviet mengambil teknologi Barat. Dengan cara ini bisa memecahkan masalah tehnologi yang ada di Rusia.
