PORTALJOGJA.COM - Para peneliti di Los Alamos National Laboratory di Amerika Serikat menemukan jaringan saraf otak manusia mengalami manfaat setara istirahat pada kecerdasan buatan.
"Kami terpesona prospek pelatihan prosesor neuromorfik dengan cara analog (AI). Bagaimana manusia dan sistem biologis lain belajar dari lingkungan selama perkembangan masa kanak-kanak," kata Ilmuwan Komputer di Los Alamos, Yijing Watkins seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari The Independent.
Baca Juga: Mencemaskan! Sehari Tambah 1.241 Kasus Baru Covid-19 Indonesia
Penemuan dibuat tim peneliti sambil bekerja pada bentuk kecerdasan buatan yang dirancang meniru manusia belajar melihat.
Artikel ini telah ditayangkan di pikiran-rakyat.com dengan judul: Layaknya Manusia, Kecerdasan Buatan atau AI Ternyata Juga Butuh Tidur
Baca Juga: Perlu Jalan Keluar agar Rumah Sakit Swasta Bisa Layani Masyarakat
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) menjadi tidak stabil selama periode belajar panjang tanpa pengawasan.
AI mencoba mengklasifikasikan objek menggunakan definisi kamus tanpa memiliki contoh sebelumnya untuk membandingkan.
Baca Juga: Belajar di Rumah Masih jadi Pilihan, Zona Hijau Tak Bisa Jadi Acuan
Saat terjadi keadaan mirip dialami otak manusia saat tidur, stabilitas jaringan saraf pada AI dipulihkan.