PORTALJOGJA.COM - Wakil Ketua Komisi X DPRI Abdul Fikri Faqih menyatakan zona hijau tidak bisa menjadi acuan membuka sekolah.
Alasannya, pergerakan masyarakat sangat dinamis. Batas zona merah dan hijau juga sangat berdampingan.
Baca Juga: Kemlu RI Dalami Mahasiswa Diduga asal Indonesia KO Pria Kulit Putih
Selama Covid-19 belum hilang, masuk sekolah terlalu berisiko meski zona hijau.
“Apalagi penetapan standar zona merah masih belum jelas," kata Fikri, hari ini (10/6/2020).
Artikel ini telah ditayangkan di pikiran-rakyat.com dengan judul: Sekolah Dibuka Kembali Terlalu Berisiko Meski Zona Hijau, Tak Ada Jaminan Pergerakan Orang Terpantau
Kata Fikri, tidak ada yang bisa menjamin semua pergerakan orang bisa terpantau. Masyarakat sangat leluasa bergerak lintas zona.
Baca Juga: Kraton Yogyakarta Nyatakan Pasir jadi Permukaan Alun alun Utara
Sebagian rumah makan, pusat perbelanjaan, dan kantor telah menerapkan standar protokol Covid-19. Namun, pergerakan orang tidak dapat dikendalikan.
Fikri menyarankan pemerintah bisa belajar dari pengalaman negara-negara lain ketika akan membuka belajar di sekolah.