Selain itu, TAI juga diketahui mengundang Malaysia untuk bermitra dalam produksi jet tempur ringan Hurjet ini.
Malaysia berkontribusi pada teknologi pesawat dengan kemampuan produksi bagian pesawat.
Kotil mengungkapkan kalau mitra internasional adalah hal yang diperlukan dalam proyek Hurjet dan Malaysia menjadi salah satu pilihan saat ini.
"Kita perlu mencari mitra internasional. Ini adalah proyek besar, tidak hanya untuk Turki," katanya, dikutip dari Defense World.
Proyek Hurjet ini dimulai pada 2017.
Hurjet dirancang untuk menjadi pesawat latih generasi kelima yang dilengkapi komputer misi canggih di kokpitnya.
Sementara Malaysia tidak memiliki pengalaman dalam desain dan pengembangan pesawat atau mesin,
Malaysia memiliki beberapa keahlian dalam desain komposit.
Pesawat ini akan dilengkapi radar superior, sistem serangan sensitif, dan kemampuan komunikasi udara dan darat.
Baca Juga: Cara Terbaik Agar Umur Panjang, Lakukan 5 Hal Ini, Salah Satunya Olahraga dan Kurangi Konsumsi Gula