Network
PORTAL JOGJA - Jersey milik bintang basket NBA Michael Jordan, menciptakan rekor baru penjualan Jersey, saat terjual dengan harga termahal di dunia, kata balai lelang Julien’s, Sabtu 5 Desember 2020.
Seperti dilansir dari Reuters, jersey yang dikenakan Michael Jordan ketika menandatangani kontrak dengan tim NBA Chicago Bulls pada tahun 1984 tersebut terjual dengan harga 320 ribu dolar AS atau setara Rp4,5 miliar.
Jersey bernomor punggung 23 yang didominasi warna merah dan putih itu dikenakan Michael Jordan dalam konferensi pers perdananya sebagai anggota Bulls. Sejak saat itu, ia menjadi ujung tombak tim untuk mengantarkan Bulls memenangi enam cincin NBA dalam periode 1990-an.
Baca Juga: Sebanyak 48 pemain NBA Terkonfirmasi Positif Covid-19 Jelang Musim Kompetisi
Setidaknya, enam kali Jordan merebut kejuaraan NBA bersama klub Chicago Bulls. Tiga cincin juara diraih Jordan pada tahun 1991 hingga 1993. Ia kemudian membuat berita mengejutkan dengan menyatakan pensiun dan akan menggeluti olah raga Baseball.
Di tahun 1995 ia melakukan comeback dan Kembali bermain unruk Chicago Bulls dan Kembali meraih 3 cincin juara pada tahun 1996 hingga 1998.
Selain jersey milik Jordan, jersey basket yang dikenakan mantan Presiden AS Barack Obama saat ia menjalani tahun terakhirnya di Sekolah Punahou, Hawaii pada 1979 juga mencetak rekor baru penjualan. Jersey terebut menjadi seragam sekolah termahal yang terjual dengan harga 192 ribu dolar AS atau setara dengan Rp2,7 miliar.
Baca Juga: Jadwal NBA Pramusim Mulai 11-19 Desember, Liga Dimulai 22 Desember, Ada 72 Game di NBA 2020-2021
Selain itu, jersey putih bernomor tujuh yang dikenakan Colin Kaepernick di National Football League (NFL) pada 2011 juga tercatat sebagai jersey NFL termahal yang terjual di pelelangan.
Jersey yang dikenakan Kaepernick dalam pertandingan debutnya bersama San Francisco 49ers itu terjual dengan harga 128 ribu dolar AS atau setara dengan Rp1,8 miliar.
Kaepernick menjadi salah satu atlet paling terkemuka sekaligus kontroversial di Amerika Serikat.
Baca Juga: Joe Biden Disebut Pecahkan Rekor Obama
Dia meninggalkan San Francisco 49ers setelah musim 2016 akibat protes berlutut saat diperdengarkannya lagu kebangsaan sebelum pertandingan sebagai protes atas ketidakadilan rasial.
Keputusannya untuk berlutut saat mendengarkan lagu kebangsaan AS di ajang NFL pada 2016 lalu telah menginspirasi gerakan Black Lives Matter di berbagai ajang olahraga.
Protes berlutut Kaepernick belakangan diterapkan lagi oleh para demonstran penentang ketidakadilan rasial dan kebrutalan polisi yang terjadi di seluruh AS dan seluruh dunia menyusul pembunuhan pria kulit hitam George Floyd oleh polisi Minneapolis pada Mei 2020.***
