Network
PORTAL JOGJA - Universitas Islam Indonesia (UII) terus berkomitmen meningkatkan kualitas para dosennya dengan memberikan dorongan untuk dapat melanjutkan studi ke jenjang doktoral di berbagai perguruan tinggi ternama baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Di tahun 2023 ini, UII menyambut 18 dosen yang telah menyelesaikan studi Doktoral dari berbagai universitas di dalam maupun luar negeri. Rerata IPK lulusan tahun 2023 adalah 3,87 dan rerata selesai studi dalam waktu 4 tahun.
Rektor UII Prof Fathul Wahid mengatakan saat ini di UII, dosen berpendidikan doktor sebanyak 258 (dari 790 dosen) atau 32,65%, selain itu ada 180 dosen sedang menjalankan studi doktor, jika lulus semua maka 438 dosen akan berpendidikan doktor (55,44%).
"Kehadiran 18 doktor baru akan memperkuat UII untuk semakin meningkatkan kualitas dalam menjalankan misinya dalam hal pembelajaran, riset, pengabdian kepada masyarakat, dan dakwah islamiah," kata Fathul Wahid saat memberikan sambutan Penyambutan Doktor Baru di kampus terpadu UII, Kamis 21 Desember 2023.
Baca Juga: Serba-serbi Debat Perdana Cawapres 2024
Menurut Fathul Pelatihan selama menjalani program doktor tentu akan membuat para dosen menjadi manusia baru. Pengalaman akademik lebih kaya, perspektif makin luas, horison pemikiran tambah jauh, dan juga diharapkan, sensivitasnya terhadap beragam masalah semakin tajam.
"Untuk mencapai dan menguatkan itu semua, saya mengajak semua doktor untuk membuka diri berkolaborasi dengan dosen dan periset dari disiplin lain, menguatkan koneksi disiplin yang ditekuni dengan masalah nyata di lapangan, mengedukasi publik luas dengan konsep disipin yang ditekuni dengan bahasa awan, serta meningkatkan kemampuan kepemimpinan dalam artian
yang sangat luas," lanjut Fathul
Dari 18 doktor, lulusan tercepat tahun 2023 diraih oleh 3 orang dosen yakni Ganjar Fadillah, S.Si., M.Si., Ph.D., menyelesaikan studi di Kumamoto University, Jepang dengan menggunakan sumber pendanaan dari Monbukagakusho/MEXT (Beasiswa Pemerintah Jepang), kemudian Dhandhun Wacano, S.Si., M.Sc., Ph.D., menyelesaikan studi di Kyoto University, Jepang dengan menggunakan sumber pendanaan dari Monbukagakusho/MEXT (Beasiswa Pemerintah Jepang), serta Jaya Addin Linando, Dr.rer.soc.oec., S.E., M.B.A., menyelesaikan studi di Vienna University of Economics and Business, Austria dengan menggunakan sumber pendanaan dari Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri (BPP-LN).***
