Network
PORTAL JOGJA - Masalah kesejahteraan mental di kalangan mahasiswa telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Beban akademik, tekanan sosial, perasaan isolasi, dan kekhawatiran terkait masa depan adalah beberapa faktor yang berkontribusi terhadap masalah ini. Meningkatnya angka kecemasan, depresi, dan kejenuhan akademik menjadi isu yang mendesak untuk diperhatikan.
Kesejahteraan mahasiswa tidak hanya terbatas pada aspek akademik, tetapi juga mencakup aspek fisik, emosional, sosial, dan spiritual. Semakin banyak institusi pendidikan dan mahasiswa yang menyadari pentingnya merawat seluruh aspek ini untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan yang seimbang.
Penelitian telah menunjukkan bahwa mahasiswa yang merasa bahagia dan sehat cenderung mencapai hasil akademik yang lebih baik. Oleh karena itu, pembahasan tentang kesejahteraan dan kebahagiaan mahasiswa tidak hanya relevan dalam konteks kesehatan mental, tetapi juga memiliki dampak positif pada prestasi akademik mereka.
Baca Juga: Kampanye Hari ke-23, Sejumlah Capres-Cawapres Tak Bersafari Lapangan
Mengingat kompleksitas tantangan dan perubahan yang terjadi dalam konteks pendidikan tinggi, adalah penting untuk membahas isu kesejahteraan dan kebahagiaan mahasiswa secara terbuka dan terstruktur. Untuk itu UII menggelar seminar bertajuk "International Seminar of Student Happiness and Wellbeing in University Life" untuk memahami, mengatasi, dan merancang solusi yang efektif untuk meningkatkan kualitas kehidupan mahasiswa di seluruh dunia, dan khususnya di Universitas Islam Indonesia.
Dosen UII Dr.rer.nat. Dian Sari Utami, S.Psi., M.A. salah satu pembicara dalam seminar ini mengatakan bahwa kesehatan mental merupakan sesuatu dalam diri kita tentang pemikiran, perasaan yang akan berdampak pada cara kita ketika menghadapi tantangan, tekanan atau permasalahan.
"Jika kita memiliki kesehatan mental yang bagus maka akan berfungsi dengan baik di lingkungan atau dalam kehidupan bermasyarakat," ujar Dian.
Menurut Dian sejumlah permasalahan kesehatan mental yang lazim dihadapi oleh mahasiswa adalah kecemasan, depresi, kesepian dan isolasi sosial, tekanan dalam bidang akademik, adaptasi budaya hingga ide untuk mengakhiri hidup.
Banyak universitas dan perguruan tinggi telah mulai mengintegrasikan program-program kesejahteraan mahasiswa ke dalam kurikulum dan layanan pendidikan mereka. Universitas Islam Indonesia termasuk salah satu universitas yang memberikan perhatian khusus terhadap hal tersebut.
Baca Juga: Event Hari Ini di Yogyakarta, Ada Pentas 'Jeng-jeng Mariadi' yang Pasti Menghibur
