UII Kukuhkan Dua Profesor di Bidang Ilmu Manajemen Rantai Pasok dan Analisis Elektrokimia

- 19 Desember 2023, 12:26 WIB
Rektor UII Prof Fathul Wahid (tengah) bersama Prof. Dr.Ir. Elisa kusrini,MT, (kanan) dan Prof. Rudy Syahputra, S.Si., M.Si., Ph.D., (kiri)
Rektor UII Prof Fathul Wahid (tengah) bersama Prof. Dr.Ir. Elisa kusrini,MT, (kanan) dan Prof. Rudy Syahputra, S.Si., M.Si., Ph.D., (kiri) /istimewa/

PORTAL JOGJA - Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta mengukuhkan dua dosennya menjadi profesor dalam Rapat Terbuka Senat Universitas Islam Indonesia di Auditorium KH Abdulkahar Muzakir, Kampus Terpadu UII Jalan Kaliurang Sleman, Selasa 19 Desember 2023.

Mereka adalah Prof. Dr.Ir. Elisa Kusrini,MT, sebagai Profesor Bidang Ilmu Manajemen Rantai Pasok, dan Prof. Rudy Syahputra, S.Si., M.Si., Ph.D., sebagai Profesor Bidang Ilmu Analisis Elektrokimia dan Remediasi Lingkungan.

Dalam pengukuhannya Elisa Kusrini menyampaikan pidato berjudul
Peran Manajemen Rantai Pasok  untuk Menjawab Tuntutan Peningkatan Daya Saing Nasional.

Elisa mengatakan peran manajemen rantai pasok (supply chain management)  dan logistik dalam peningkatan kapabilitas industri dan produktivitas nasional telah banyak terbukti pada banyak negara. Supply chain management (SCM) yang efisien, inovatif, dan berkelanjutan  memiliki dampak yang signifikan dalam meningkatkan kinerja perusahaan yang akhirnya akan berimbas pada peningkatan produktivitas nasional dan daya saing ekonomi suatu negara.

"Merujuk pada   nilai  Logistics Performance Index (LPI) 2023 dan Competitive Industrial Performance, Indonesia perlu meningkatkan dayasaing nasionalnya. Beberapa  alternatif solusi tentu tidak bisa terlepas dari peningkatan pengelolaan  supply chain dan  transformasi supply chain  yang  bersifat holistik dari semua pemangku kepentingan (stakeholder) yang terlibat dari  hulu sampai hilir," kata Elisa.

Baca Juga: 17 RTLH di Bantul Selesai Dibangun, Berikan Hunian Dengan Fasilitas Lengkap

Menurut Elisa selain tuntutan peningkatan pengelolaan dan transformasi supply chain di era  digitalisasi ini, perusahaan menghadapi  tuntutan  dari pelanggan, masyarakat, media, pemerintah dan investor  untuk mengoperasikan rantai pasok dengan memperhatikan lingkungan. Oleh karena itu, Perusahaan perlu menerapkan konsep supply chain hijau atau Green Supply Chain Management (GSCM) terhadap seluruh rantai pasok yang terlibat.

"Dalam GSCM, faktor lingkungan diintegrasikan ke dalam manajemen rantai pasokan dalam Desain produk (eco-design),Pemilihan material bahan baku (eco-sourcing),Proses produksi (eco-manufacturing), Pengiriman produk akhir ke konsumen (eco-logistics), Manajemen akhir masa pakai produk ( reverse logistics).  Green Supply Chain Management (GSCM) menjadi salah satu strategi yang penting untuk mencapai keberlanjutan jangka panjang bagi perusahaan di seluruh  dinia. Green Supply Chain Management (GSCM) telah berkembang menjadi konsep Sustainable Supply Chain Management (SCCM) yang mengintegrasikan aspek sosial, lingkungan dan ekonomi secara bersamaan dalam tata kelola rantai pasok," lanjut Elisa.

Dalam prakteknya, banyak perusahaan belum mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dan ramah lingkungan  serta menemui kesulitan dalam mengimplementasikannya. Terlebih lagi  untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) dimana penyebab  GSCM kurang bisa diimplementasikan karena  keterbatasan sumberdaya, teknologi,  dukungan manajemen,  kurangnya insentif ekonomi,  kurangnya ketrampilan teknis dalam implementasi  GSCM  serta kurangnya kesadaran atau awareness  akan GSCM.

Sementara itu potensi UKM  sangat besar kontribusinya bagi pertumbuhan ekonomi sosial dan lingkungan di Indonesia. Jumlah UKM   dipandang sangat strategis dalam menyumbang kemajuan negara. oleh karena itu perlu  model untuk meningkatan Kinerja Rantai Pasok Berkelanjutan untuk UKM Indonesia.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x