FTSP UII Gelar Seminar Antisipasi Kegagalan Bangunan

- 14 Desember 2023, 20:11 WIB
Dua narasumber yakni Prof. Dr. Ir. Agus Taufik Mulyono, MT., IPU., ASEAN.Eng., dan Prof. Ir. Widodo, MCSE saat memberikan pemaparan
Dua narasumber yakni Prof. Dr. Ir. Agus Taufik Mulyono, MT., IPU., ASEAN.Eng., dan Prof. Ir. Widodo, MCSE saat memberikan pemaparan /Chandra/@portaljogja.com/

PORTAL JOGJA - Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) bersama dengan Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Seminar Antisipasi Kegagalan Bangunan di ruang Auditorium Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia, pada hari ini, Kamis (14/12).

Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan pemangku kepentingan terkait potensi kegagalan bangunan serta upaya pencegahannya. Secara khusus target dari kegiatan sosialisasi ini adalah mahasiswa dan akademisi, serta secara umum adalah praktisi dan kalangan lain yang terkait dan tergabung dalam asosiasi ketekniksipilan dan arsitektur.

Dalam sambutannya, Ketua LPJK, Ir. Taufik Widjoyono, M.Sc., mengatakan bahwa kegagalan bangunan dapat menimbulkan kerugian materil dan non-materil yang besar. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat dan pemangku kepentingan untuk memahami potensi kegagalan bangunan dan paya pencegahannya. 

Baca Juga: Transaksi Meningkat 10 Kali Lipat, Shopee 12.12 Birthday Sale Sukses Dukung Penjualan Brand Lokal & UMKM

Sosialisasi ini dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian PUPR, LPJK, UII, perguruan tinggi, konsultan, kontraktor, anggota asosiasi profesi keteknikan, serta payaakat umum. Dalam sosialisasi ini, para narasumber membahas berbagai aspek terkait kegagalan bangunan, mulai dari pengertian, penyebab, jenis, hingga paya pencegahannya.

Salah satu narasumber, Prof. Dr. Ir. Agus Taufik Mulyono, MT., IPU., ASEAN.Eng., dari UGM sekaligus sebagai Ketua Forum Penilai Ahli Kegagalan Bangunan, menjelaskan bahwa kegagalan bangunan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain faktor desain, faktor pelaksanaan, faktor material, dan faktor lingkungan. Agus menyampaikan materi tentang Implementasi pemahaman kegagalan bangunan untuk mencegah malpraktek jasa konstruksi sesuai Permen PUPR No 8 tahun 2022.

Agus memaparkan sejumlah contoh kerusakan atau kegagalan bangunan yang terjadi di Indonesia, sejumlah infrastruktur yang mengalami kegagalan tersebut diantaranya bangunan, jembatan hingga jalan rel. Salah satu contoh kegagalan jalan rel yang terjadi di Indonesia adalah peristiwa anjloknya kereta di Kulonprogo beberapa waktu yang lalu.

"Ini juga kegagalan fungsional, geometrinya tabrakan, ini terjadi belum lama tahun 2023," ujar Agus.

Menurut Agus yang berhak melaporkan kegagalan bangunan yang pertama adalah pengguna jasa, kemudian yang kedua adalah pemilik atau penanggung jawab bangunan, serta pihak lain yang merasa dirugikan.

Agus menambahkan bahwa kegagalan bangunan bukan terjadi karena kebetulan tetapi ada sesuatu proses yang sebelumnya yang tidak sesuai ketentuan standar teknis atau terjadi akibat fenomena alam yang tidak dapat dihindari.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x