Kolaborasi UGM dan UII Susun Kurikulum Prodi Magister Manajemen Asia Tenggara dan Eropa

- 13 September 2023, 11:30 WIB
Jumpa pers penyelenggaraan seminar, di Gedung MBA FEB UGM, Yogyakarta (12/9).
Jumpa pers penyelenggaraan seminar, di Gedung MBA FEB UGM, Yogyakarta (12/9). /Chandra AN / portaljogja.com/

PORTAL JOGJA - Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi tuan rumah program MASUDEM (Master Studies in Sustainable Development and Management) yang digelar pada 12-15 September 2023.

Penyelenggaraan program MASUDEM yang didanai oleh Erasmus+ tersebut merupakan yang ke tiga setelah sebelumnya diselenggarakan di Bratislava Slovakia dan Sevilla Spanyol. Agenda MASUDEM kali ini diisi dengan seminar internasional bertemakan “Integrasi Kurikulum Keberlanjutan dalam Institusi Pendidikan Tinggi”.

Penyelenggaraan seminar internasional bertujuan untuk mendiseminasikan praktik terbaik dalam mengintegrasikan aspek keberlanjutan dalam kurikulum program studi Magister Manajemen di berbagai belahan dunia.

Baca Juga: Tips Membeli Perabotan untuk Kamar Kos Mahasiswa

Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi media memperkenalkan proyek MASUDEM sebagai inisiatif kolaboratif antara universitas-universitas mitra di Eropa dan Asia Tenggara yang mendukung pengembangan kurikulum berbasis keberlanjutan. Seminar ini merupakan hasil dari kolaborasi antara 11 institusi mitra di Eropa dan Asia Tenggara.

Ketua Departemen Manajemen UGM Nurul Indarti menyebutkan tujuan proyek ini adalah untuk mengembangkan sistem pada kurikulum Magister Manajemen agar lebih berkelanjutan.

“Konsorsium ini tujuan utamanya adalah untuk membentuk program studi atau pemutakhiran program studi, khususnya di level Magister Manajemen,” kata Nurul Indarti dalam sesi jumpa pers di sela penyelenggaraan seminar, di Gedung MBA FEB UGM, Yogyakarta (12/9).

Sementara Project Coordinator Erasmus+ MASUDEM, Anetta Caplanova menyampaikan teknologi merupakan salah satu solusi efektivitas proses pembelajaran.

“Chat GPT dan beberapa aplikasi serupa merupakan solusi untuk dapat mengajar secara efektif, sangat dibutuhkan terutama kita yang berada di pendidikan tinggi,” ujar Anetta Caplanova.

“Dalam pengembangan kurikulum pengajaran pendidikan tinggi, tentu saja kurikulum yang akan dikembangkan tidak hanya terbatas pada Artificial Intelligence, akan tetapi terus dapat mengikuti perkembangan teknologi, sehingga perkembangan harus mengutamakan kurikulum yang berkelanjutan,” lanjut Anetta.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x