Ratusan Pelaku UMKM Curhat Bisnis, 900 Mahasiswa Gerakkan Inovasi

- 28 Februari 2023, 19:34 WIB
Para mahasiswa saat menunjukan produk UMKM
Para mahasiswa saat menunjukan produk UMKM /istimewa/

PORTAL JOGJA - Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, memiliki sekitar 128.000 unit UMKM yang tersebar di area seluas 1.194 km2. Dengan jumlah penduduk sekitar 1,2 juta jiwa, wilayah ini memiliki potensi besar dengan kekayaan alam dan kearifan lokal.

“Kabupaten Kuningan merupakan salah satu daerah yang cukup tua di negeri ini yang memiliki banyak kearifan lokal, pusaka bangsa yang perlu dipelajari kaum muda,” ujar Prof Djisman S. Simandjuntak, Rektor Universitas Prasetiya Mulya, saat menghadiri ajang Saung Rahayat 2023 di Kuningan, Jawa Barat (26/02/2023).

Ia pun mendorong para mahasiswa di kampusnya untuk terjun langsung demi merasakan tantangan dan berbagi solusi kepada para pelaku usaha di Kota Kuda yang mulai bangkit setelah dibekap pandemi.

Baca Juga: 5 Cinderamata Khas Mandalika, Kawasan Eksotis di Lombok

Lebih dari 900 mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya pun terjun langsung untuk melakukan pendampinangan bagi ratusan pelaku UMKM di Kuningan sepanjangPrasetiya Mulya bulan Februari 2023. “UMKM adalah panggilan pertama universitas. Tanpa UMKM, suatu negara akan rapuh,” tutur Djisman.

H. Acep Purnama, Bupati Kuningan, merasa bersyukur para mahasiswa dapat merasakan denyut nadi perekonomian di Kuningan.

“Saya berharap pelaku UMKM di Kabupaten Kuningan bisa menjadi pelaku usaha yang tangguh menghadapi situasi apapun. Dan dukungan Universitas Prasetiya Mulya semoga terus berkesinambungan, karena ini merupakan ekonomi yang dibangun atas asas kebersamaan dan kerakyatan, untuk kemandirian,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.

“Alhamdulillah sekarang pencatatan penjualan lebih rapi,” tutur Dedi Supriyadi, salah satu pengurus kelompok kopi liberica Sirung Tanjung, Desa Cipasung, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan.

Kopi liberica merupakan kopi khas Kabupaten Kuningan. Kelompok kopi Sirung Tanjung memiliki tiga kelompok, yaitu petani, pengolah dan penjual. Dedi berada dalam kelompok penjual yang menawarkan kopi yang telah diolah menjadi minuman kepada konsumen.

Masalah klasik yang mereka hadapi adalah manajemen penjualan. Menurut Dedi, selama ini pengeluaran dan pemasukan selalu berbeda, sehingga mereka tidak tahu seberapa besar keuntungan yang sebenarnya telah didapatkan.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x