Pakar UGM: Belum Ditemukan Antivirus Covid-19, Terapi Masih Gunakan Drug Repurposing, Apa Itu?

- 7 April 2021, 06:29 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. Stok vaksin menipis sehingga pemerintah prioritaskan lansia.
Ilustrasi vaksin Covid-19. Stok vaksin menipis sehingga pemerintah prioritaskan lansia. /Prasetyo bagus /Pixabay

“Keuntungan pemakaian drug repurposing adalah mempercepat penemuan obat karena bisa langsung dilakukan uji klinik fase III karena aspek kemanan sudah diketahui,”urainya.

Uji klinik dikatakan Djoko menjadi tahap penting sebagai pembuktian manfaat pada manusia. Selain itu harus dilakukan sesuai dengan good clinical practice untuk menjamin bahwa data dan hasil yang dilaporkan akurat dan terpercaya. Selain itu juga memberi jaminan hak integritas dan kerahasiaan subjek uji klinis dilindungi.

Baca Juga: ‘Ratu Ganja’ Schapelle Corby Mantan Narapidana Kasus Narkoba di Bali Ini akan Tampil di Acara TV Australia

Sementara Pakar Kimia Farmasi Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Apt. Kuswandi,SU., M.Phil., menyampaikan paparan terkait poetnsi tanaman sebagai sumber pengembangan sisntesis obat antivirus. Ia mengatakan jika Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati yang cukup berlimbah. Bahkan menjadi negara dengan biodiversitas terbesar kedua dunia setelah Brazil.

“Indonesia kaya raya akan kekayaan alam, ada 940 spesies tanaman obat di hutan kita,” jelasnya.

Meskipun memiliki banyak spesies tanaman obat, dikatakan Kuswandi hingga saat ini Indonesia masih mendatangkan bahan baku obat dengan impor dari negara lain. Sementara potensi yang dimiliki cukup besar sehingga peluang pengembangan obat dengan memkai bahan baku tanaman lokal sangat terbuka lebar.

Baca Juga: Dugaan Bias Rasial Ditujukan Terhadap Suku Maori di Selandia Baru Terkait Pelanggaran Pembatasan Covid-19

Dalam acara itu turut mengundang Epidemiolog UGM, dr. Riris Andono Ahmad, MD., MPH., Ph.D. Ia menyampaikan penularan Covid-19 terus terjadi karena populasi belum memiliki kekebalan. Selain itu mobilitas tinggi semakin meningkatkan penularan Covid-19.

Riris menyampaikan saat ini pemerintah menerapkan strategi pengendalian Covid-19 antara lain melalui penerapan 3 M, 3T, PSBB, serta vaksinasi. Terkait vaksinasi ini ia menyebutkan jika vaksin merupakan teknologi yang potensial untuk menurunkan angka penularan Covid-19.

“Vaksin ini tidak lantas menghentikan pandemi, tetapi vaksin sangat efektif untuk menurunkan jumlah kasus baru, angka kesakitan, dan angka kematian,” terangnya.***

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Humas UGM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah