Tips Aman Berwisata ke Alam Terbuka dengan Kendaraan

22 November 2022, 10:59 WIB
Ilustrasi berkendara. /Unsplash/Dan Gold

 

PORTAL JOGJA - Berwisata ke alam terbuka seperti curug, pantai, bukit, atau taman, di akhir pekan dapat menjadi pilihan kegiatan healing yang menyenangkan.

Alam dapat memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan dan kondisi psikologis kita, seperti meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan konsentrasi dan menjadi sarana rekreasi dari penatnya rutinitas sehari-hari.

Bagi warga Jakarta, salah satu tempat yang cocok buat healing di alam terbuka adalah kawasan Puncak, Bogor yang berjarak sekitar 90 km dan menghabiskan waktu sekitar 2 jam berkendara dari ibukota.

Baca Juga: Wisatawan Jatuh dari Tebing Broken Beach Saat Berfoto Sambil Salto

Medan jalanan yang cukup ekstrim, berkelok-kelok, tanjakan curam, dan badan jalan yang sempit tentunya membutuhkan dukungan kendaraan yang mumpuni dan kemampuan mengemudi yang handal.

Berikut adalah beberapa tips bagi pengendara yang ingin melakukan perjalanan destinasi alam terbuka dikutip dari Hankook Tire :

1. Membuat estimasi jarak yang akan ditempuh.

Dengan mengetahui jarak, Anda dapat mempersiapkan kebutuhan bahan bakar, kondisi ban, tool kit maupun peralatan darurat lainnya. Khusus ban, Anda membutuhkan karakteristik ban dengan desain tapak yang kasar dan lebih renggang agar lebih aman dan nyaman melewati berbagai jenis medan. Ban harus memiliki kemampuan pengereman yang baik di kondisi jalanan basah atau kering.

2. Menjaga konsentrasi.

Dirjen Perhubungan Darat Budi Setyadi menjelaskan bahwa sebesar 61% penyebab kecelakaan dipicu oleh faktor manusia. Oleh sebab itu, hindari penggunaan handphone, multitasking dengan kegiatan lainnya dan rasa kantuk ketika berkendara serta pastikan untuk beristirahat dengan cukup dan hindari mengkonsumsi obat obatan yang dapat memicu badan lemas pada saat menyetir.

3. Menentukan muatan kendaraan.

Untuk muatan kendaraan jenis MPV atau SUV, disarankan maksimal 8 orang dan sudah termasuk pengemudi, dengan bobot maksimal 3.500 kilogram. Anda dapat melihat kombinasi kode angka dan huruf pada ban yang menandakan load index per ban mobil.

Kendaraan yang overload kerap berujung pada insiden pecah ban dan rem blong karena tekanan yang diterima oleh ban lebih besar sehingga mengakibatkan gesekan yang melebihi kapasitas ban.

Baca Juga: Ridwan Kamil Menyebut 162 Korban Meninggal akibat Gempa Cianjur, Mayoritas Anak-Anak

4. Melakukan pengecekan kendaraan sebelum berangkat.

Dirjen Perhubungan Darat Budi Setyadi juga memaparkan bahwa sebesar 9% penyebab kecelakaan dipicu karena faktor kendaraan secara teknis. Cek mesin kendaraan, kondisi air radiator hingga tekanan angin pada ban.

Tekanan angin yang ideal pada ban sekitar 32 hingga 35 psi (per square inch). Waktu pengisian angin pada ban mobil sebaiknya dilakukan pada saat ban dalam keadaan dingin.

Karena jika dilakukan pada saat ban keadaan panas, tekanan udara meningkat dan akan terjadi pemuaian yang mengakibatkan ban dapat mengempis. Periksa juga apakah ada objek atau kerikil yang melekat pada ban agar kendaraan tidak selip pada saat melakukan perjalanan.***

 

Editor: Chandra Adi N

Tags

Terkini

Terpopuler