Anak-anak di Pengungsian Merapi di Magelang dapat Pendampingan Biar Semangat Belajar Tak Hilang

- 19 November 2020, 09:24 WIB
Sejumlah relawan mengajar anak-anak saat sekolah darurat pengungsi Merapi di tempat pengungsian Balai desa Deyangan, Mertoyudan, Magelang, Jateng, Senin(16/11/2020). Kegiatan belajar yang dilaksanakan di tempat pengungsian agar anak-anak pengungsi tidak ketinggalan pelajaran sekaligus sebagai sarana menghilangkan kejenuhan. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/hp.
Sejumlah relawan mengajar anak-anak saat sekolah darurat pengungsi Merapi di tempat pengungsian Balai desa Deyangan, Mertoyudan, Magelang, Jateng, Senin(16/11/2020). Kegiatan belajar yang dilaksanakan di tempat pengungsian agar anak-anak pengungsi tidak ketinggalan pelajaran sekaligus sebagai sarana menghilangkan kejenuhan. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/hp. /ANIS EFIZUDIN/ANTARA FOTO

PORTAL JOGJA - Sejumlah siswa sekolah yang mengungsi bersama orang tuanya di pengungsian Merapi di Desa Deyangan, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mendapat pendampingan belajar dari Komunitas Tim Pengajar Sekolah Darurat Merapi.

Koordinator Tim Pengajar Sekolah Darurat Merapi Rasidi di Magelang, mengatakan di kompleks pengungsian Deyangan ini ada gedung TK PGRI yang kebetulan saat ini siswanya belajar secara daring sehingga bisa dimanfaatkan untuk belajar para pengungsi.

Rasidi menuturkan pendampingan belajar bagi anak-anak yang mengungsi ini baru berlangsung mulai hari Senin 16 November 2020. Pendampingan belajar berlangsung Senin sampai Kamis, pukul 08.00-10.30 WIB.

Baca Juga: MasterChef Dituding Settingan, Chef Juna : Kalo Settingan Pasti Tidak Ada Saya Disitu

Dalam pendampingan belajar ini, pihaknya membuat program yang sistematis untuk anak di pengungsian.

"Kebetulan dalam seminggu ini anak-anak banyak yang bermain dengan beda tempat maupun lokasi, jadi perlu kita bantu supaya belajar mereka tidak hilang," kata dosen PGSD Universitas Muhammadiyah Magelang ini.

Menurut dia, agar aktivitas dan semangat belajar anak-anak di pengungsian tidak hilang maka diperlukan program sehingga mereka mau belajar kembali.

Berdasarkan data anak-anak yang belajar di pengungsian ini terdiri atas siswa TK ada 11 orang, SD 15 orang, dan SMP satu orang.

Baca Juga: Lokasi Perbaikan Jaringan Listrik di DIY Hari Ini, Mulai dari Sleman, Bantul dan Kota Yogyakarta

Dalam pendampingan ini menurut Rasidi, yang diajarkan adalah kemampuan dasar yang disesuaikan dengan kurikulum. ***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x