PORTAL JOGJA - Jumlah pengungsi Gunung Merapi di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terus bertambah. Namun belum semua warga yang tinggal di berbagai dusun di Kaecamatan Kemalang yang mengungsi.
Pengungsi diperkirakan baru sekitar 50 persen dari keseluruhan yang berasal dari 4 dukuh, desa Balerante, Kecamatan Kemalang. Sebelumnya jumlah pengungsi sebanyak 240 orang, kini menjadi 272 pada Minggu 15 November 2020.
Koordinator Pengungsi di desa Balerante Zainu mengatakan, "Para pengungsi ini berasal dari empat dukuh, yaitu Dukuh Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang, dan Sukorejo."
Baca Juga: Sule dan Nathalie Resmi Menikah, Rizky Febian, Putri Delina, Rizwan dan Ferdinand Bawa Seserahan
Baca Juga: Sule Menikah, Doa Rizky Febian untuk Pernikahan Ayahnya dengan Nathalie, Sampai Akhir Hayat
Menurutnya empat dusun tersebut berada di kawasan rawan bencana (KRB) III, yaitu berjarak sekitar 5 kilometer dari puncak gunung. Sedangkan untuk tempat evakuasi sementara, salah satunya di Balai Desa Balerante berjarak sekitar 9 km dari puncak Gunung Merapi.
Saat ini evakuasi diutamakan bagi kelompok rentan, yaitu balita, lansia, ibu hamil, dan warga yang sedang sakit. Meski begitu ada beberapa warga yang sebetulnya tidak masuk kelompok rentan tetapi sudah ikut mengungsi karena merasa tidak nyaman dengan meningkatnya aktivitas Gunung Merapi.
Menurut Zainu warga yang mengungsi ini jumlahnya baru sekitar 50 persen dari total jumlah jiwa yang tinggal di empat dusun tersebut. Saat ini masih ada lebih dari 200 warga yang belum turun karena mengurusi ternak.
"Mereka masih merasa nyaman di atas, khususnya anak muda. Dari pengalaman 2010 saat ini mereka lebih siap menghadapi. Ketika Merapi sudah mulai mengancam jiwa maka mereka akan segera turun," katanya.
Baca Juga: Raih Gelar Juara Dunia MotoGP 2020, Pembalap Spanyol Joan Mir Mengukir Sejarah Bersama Suzuki