Pemkab Magelang Tambah 35 Titik Pengungsian Bagi Warga Merapi, Gedung Sekolah Jadi Barak Pengungsi

- 14 November 2020, 19:26 WIB
Sejumlah warga lereng Gunung Merapi mengikuti cara cuci tangan yang benar saat edukasi protokol kesehatan di Tempat Pengungsian Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (10/11/2020). Edukasi dengan mengajarkan cara mencuci tangan, menggunakan cairan antiseptik dan memakai masker tersebut sebagai usaha penguatan penerapan protokol kesehatan di tempat pengungsian Merapi di tengah pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/pras.
Sejumlah warga lereng Gunung Merapi mengikuti cara cuci tangan yang benar saat edukasi protokol kesehatan di Tempat Pengungsian Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (10/11/2020). Edukasi dengan mengajarkan cara mencuci tangan, menggunakan cairan antiseptik dan memakai masker tersebut sebagai usaha penguatan penerapan protokol kesehatan di tempat pengungsian Merapi di tengah pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/pras. /Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO

PORTAL JOGJA - Aktivitas gunung Merapi di perbasan Jawa Tengah dan Magelang meningkat. BPPTKG menaikkan statusnya saat ini menjadi siaga (level III).

Warga yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) direkomendasikan untuk mengungsi. Kawasan rawan bencana tersebut tersebar di empat kabupaten yakni kabupaten Sleman, kabupaten Klaten, kabupaten Boyolali dan kabupaten Magelang.

Jumlah pengungsi paling banyak saat ini berada di kabupaten Magelang dengan jumlah sekitar 835 orang. Pemerintah Kabupaten Magelang, saat ini menambah jumlah titik tempat pengungsian untuk warga di kawasan Gunung Merapi.

Baca Juga: Pekerja di Perusahaan Tripleks Alami Kecelakaan Kerja, Kepalanya Hancur Terkoyak Mesin

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto di Magelang, menyebutkan ada 35 titik baru lokasi pengungsian yang disiapkan untuk mengantisipasi erupsi Gunung Merapi.

Menurut Edy lokasi tersebut sebagian besar menempati sekolah dengan dibuat bilik-bilik atau sekat-sekat triplek di setiap kelas, agar memenuhi protokol kesehatan.

Sekolah dipilih menjadi tempat pengungsian karena saat ini masih dalam masa pandemi dan kegiatan belajar mengajar berlangsung secara daring, sehingga sekolah bisa digunakan sebagai salah satu lokasi pengungsian.

Edy mengatakan, saat ini lokasi pengungsian berada di 9 titik yang sudah ditempati oleh pengungsi kelompok rentan dari 11 dusun di empat desa. Dengan adanya penambahan lagi sebanyak 35 titik kini tersedia 1.313 bilik.

Baca Juga: Dinilai Tidak Netral Terkait Unggahan di Media Sosial, KPU Kabupaten Sleman Dipanggil Bawaslu Chand

Dengan tersedianya 1.313 bilik di tempat pengungsian baru tersebut, nantinya bisa digunakan oleh warga dari dusun lain di empat desa, karena masih ada warga dusun di empat desa tersebut yang belum mengungsi.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah