PORTAL JOGJA - Pos pengamatan gunung api sangat penting untuk memantau aktivitas gunung baik saat status normal, waspada, siaga dan awas. Pos pengamatan berfungsi melakukan pengamatan setiap waktu.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mempunyai beberapa pos pengamatan di sekitar Gunung Merapi.
Semua titik pos pengamatan dan pemantauan itu berada di di lingkar Gunung Merapi yang ada di 4 kabuaten di Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Baca Juga: Manajer AC Milan Stefano Pioli Dinyatakan Positif Virus Corona, Tak Dampingi Saat Lawan Napoli
Berbagai peristiwa erupsi Merapi dari berbagai tahun juga menyimpan cerita sejarah misalnya pos Selo Boyolali yang kemudian dipindahkan ke pos Jrakah karena erupsi Merapi tahun 1930-an.
Erupsi tahun 1930-an itu mengakibatkan wilayah Selo Boyolali mengalami banyak kerusakan dan korban sehingga pos pengamatan kemudian dipindahkan.
Pos Kaliurang sebelumnya berada di atas bukit Plawangan Pos ini berjarak sekitar 2 km dari pos Kaliurang yang ada saat ini. Pos ini kemudian dipindahkan setelah erupsi Merapi tahun 1994 yang menewaskan banyak warga Turgo Kecamatan Pakem Sleman.
Banyak warga terkena awan panas saat erupsi terjadi siang hari. Saat itu banyak warga yang tengah menghadiri hajatan pengantin di dusun Turgo yang menjadi korban awan panas atau wedhus gembel Merapi.
Baca Juga: Aktivitas Terkini Gunung Merapi Alami 59 Kali Gempa Guguran, Info Hari ini Sabtu, 14 November 2020
Karena pos ini sangat berbahaya bahkan ada cerita salah satu petugas saat erupsi Merapi tahun 1994 yang harus menyelematkan diri saat terjadi erupsi. Setelah itu posa dipindahkan ke Kaliurang sekarang ini.