Jumlah Pengungsi di Kabupaten Magelang Capai 812 Jiwa, BPBD Imbau Warga Merapi Tetap Tenang

- 11 November 2020, 05:48 WIB
Sejumlah warga lereng Gunung Merapi mengikuti cara cuci tangan yang benar saat edukasi protokol kesehatan di Tempat Pengungsian Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (10/11/2020). Edukasi dengan mengajarkan cara mencuci tangan, menggunakan cairan antiseptik dan memakai masker tersebut sebagai usaha penguatan penerapan protokol kesehatan di tempat pengungsian Merapi di tengah pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/pras.
Sejumlah warga lereng Gunung Merapi mengikuti cara cuci tangan yang benar saat edukasi protokol kesehatan di Tempat Pengungsian Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (10/11/2020). Edukasi dengan mengajarkan cara mencuci tangan, menggunakan cairan antiseptik dan memakai masker tersebut sebagai usaha penguatan penerapan protokol kesehatan di tempat pengungsian Merapi di tengah pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/pras. /Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO

PORTAL JOGJA - Berdasarkan rekomendasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), dengan meningkatnya status aktivitas Gunung Merapi menjadi Siaga, warga yang harus mengungsi di Kabupaten Magelang mencapai 812 orang.

Mereka semua berasal dari Kecamatan Dukun yang terdiri Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar), Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono), dan Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2).

Untuk itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang mengimbau, warga yang tinggal di sekitar kawasan Gunung Merapi di luar rekomendasi BPPTKG untuk mengungsi, agar tetap tenang.

Baca Juga: Erupsi Gunung Merapi Mengarah ke Kali Gendol, 2 Kabupaten Sleman dan KLaten Bisa Terdampak

Baca Juga: Ini Cara Mudah Mengakses CekPosisiMerapi Untuk Melihat Wilayah KRB I, KRB II dan KRB III

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto mengatakan, "Saya berpesan kepada desa yang lain di luar rekomendasi dari BPPTKG, mohon tetap tenang, percayalah pada sumber data yang baik yaitu BPPTKG"

Menurut Edy, BPPTKG yang mempunyai alat dan bisa menganalisis, oleh karena itu desa-desa yang di luar rekomendasi, di luar skenario BPPTKG agar tetap tenang, tetapi tetap waspada.

Edy mengakui sejumlah desa di luar rekomendasi banyak yang bertanya apakah mereka harus mengungsi. Oleh karena itu pihaknya harus menjelaskan data yang ada dan rujukannya jelas.

"Memang kita harus update informasi terus supaya mereka tidak bingung," katanya.

Baca Juga: Mengenal Prof Dr Sardjito Pahlawan Nasional Asal Yogyakarta, Pejuang, Ilmuwan dan Rektor UGM Pertama

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x