Mengenal Prof Dr Sardjito Pahlawan Nasional Asal Yogyakarta, Pejuang, Ilmuwan dan Rektor UGM Pertama

- 10 November 2020, 16:56 WIB
Prof. Dr. M. Sardjito / uii.ac.id/profil/sejarah/rektor
Prof. Dr. M. Sardjito / uii.ac.id/profil/sejarah/rektor /uii.ac.id/profil/sejarah/rektor

PORTAL JOGJA - Selama ini nama Dr. Sardjito dikenal sebagai salah satu nama rumah sakit umum pusat di Yogyakarta. Penyematan nama Dr. Sardjito sebagai nama rumah sakit umum pusat di kota Yogyakarta ini bukannya tanpa alasan. Kiprah dan sumbangsih beliau dalam dunia pendidikan dan kedokteran sangat panjang.

Prof Dr Sardjito, lahir pada tanggal 13 Agustus 1889 di Purwodadi, Kawedanan Magetan, Karesidenan Madiun, Jawa Timur. Dia adalah dokter lulusan Stovia (sekolah kedokteran zaman kolonial Belanda) pada 1915. Sang ayah yang berprofesi sebagai guru, berhasil menginspirasi Sardjito untuk berjuang di dunia pendidikan Indonesia.

Baca Juga: RRI Surakarta Tutup Tiga Hari Setelah 4 Karyawan Dinyatakan Positif Covid-19

Lulus dari Stovia, ia bekerja sebagai dokter di Rumah Sakit Jakarta selama lebih kurang satu tahun, lalu pindah ke Institut Pasteur Bandung sampai 1920. Jiwa Sardjito sebagai seorang peneliti berkembang ketika ia mengikuti tim penelitian khusus influenza di Institut Pasteur. Pada waktu itu, influenza menjadi momok bagi masyarakat.

Sebagai seorang dokter, Sardjito telah mencatat penemuan-penemuan yang bermanfaat bagi masyarakat, diantaranya, obat penyakit batu ginjal (Calcusol), dan obat penurun kolesterol (Calterol). Ia menekankan agar kedua obat tersebut tidak dijual mahal.

Selain menciptakan obat-obatan itu, ia juga menciptakan vaksin anti penyakit infeksi untuk Typus, Kolera, Disentri, Staflokoken dan Streptokoken.

Baca Juga: Sutan Mohammad Amin Nasution, Tokoh Sumatera Yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Baca Juga: Hari Pahlawan 10 November 2020, Pemerintah Indonesia Anugerahi 6 Tokoh Gelar Pahlawan Nasional

Ia merupakan peneliti yang menggunakan pendekatan multidisipliner. Hal itu dibuktikan dengan karyanya berjudul "The Occurrence in Indonesia of Two Diseases Rhinoscleroma and Bilharziasis Japonica Whose Spread is Rooted Deep in the Past". Karya ini dilakukan bersama ahli Paleoantropologi G.H.R von Koenigswald.

Sebagai lulusan sekolah kedokteran, Sardjito juga aktif dalam organisasi dan gerakan kemahasiswaan. Sardjito pernah menjadi Ketua Budi Utomo Cabang Jakarta.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x