Suhu Udara di DIY Tinggi Bersamaan Dengan Naiknya Status Gunung Merapi, ini Penjelasan BMKG

- 10 November 2020, 12:18 WIB
Ilustrasi prakiraan cuaca
Ilustrasi prakiraan cuaca /Andreas Desca Budi Gunawan/Foto: Portaljogja.com/Andreas Desca Budi Gunawan

PORTAL JOGJA - Terik sinar matahari akhir-akhir ini terus mendominasi cuaca di Daerah Istimewa Yogyakarta, yang notabene telah memasuki perubahan musim, menuju musim penghujan.

Sinar matahari yang terik ini akhirnya mempengaruhi kenaikan suhu udara di wilayah DIY.

BMKG Staklim Mlati, sebagai instasi resmi yang mengamati iklin di DIY mencatatkan bahwa suhu udara maksimal tercatat berda diangka 34 derajat celcius pada satu Minggu terakhir.

Bahkan tingginya suhu udara ini, ternyata memancing berbagai spekulasi di tengah masyarakat karena saat ini gunung Merapi statusnya meningkat Menjadi Siaga III.

Baca Juga : Update Gunung Merapi, 2 Kali Guguran Terdengar di Kaliurang Sleman, Arah ke Barat ke Magelang

Beberapa diantaranya ada yang mempercayai jika suhu udara yang tinggi ini akhir-akhir merupakan dampak naiknya aktivitas gunung Merapi.

Ada pula yang sampai beranggapan jika suhu udara panas ini merupakan pertanda dari erupsi Merapi yang kemungkinan akan terjadi.

Terkait dengan suhu udara yang tinggi ini, Kepala BMKG Staklim Mlati, Reni Kraningtyas yang dihubungi portaljogja.com menyampaikan jika dari analisis yang pihaknya lakukan, faktor meteorologislah yang paling berpengaruh terhadap naiknya suhu udara di DIY.

Baca Juga : Gunung Merapi Siaga, Pesan Juru Kunci, Mas Asih Anak Mbah Maridjan, Ikuti Saran Pemerintah

"Saat ini bulan November posisi matahari sudah berada di Belahan bumi selatan sehingga Jawa menerima intensitas radiasi yang msh tinggi," jelasnya.

Halaman:

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah