Pertamina-JOGMEC Perkuat Komitmen Transisi dan Keamanan Energi

- 17 April 2023, 21:32 WIB
 Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilaksanakan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati dan Mr. Takahara Ichiro, Chairman & CEO, JOGMEC/Dok. Pertamina
Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilaksanakan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati dan Mr. Takahara Ichiro, Chairman & CEO, JOGMEC/Dok. Pertamina /

PORTALJOGJA - PT Pertamina (Persero) menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding / MoU) dengan JOGMEC (Japan Organization for Metals and Energy Security) untuk memperkuat hubungan kerja sama yang telah berjalan dalam transisi energi dan menjaga keamanan energi di Indonesia dan Jepang.

Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilaksanakan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati dan Mr. Takahara Ichiro, Chairman & CEO, JOGMEC dan disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Arifin Tasrif dan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang, Nishimura Yasutoshi pada Jumat (14/4) di Side Event G7 Ministerial Meeting on Climate, Energy and Environment di Sapporo, Jepang.

Sebelumnya, Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina EP dan JOGMEC telah berkolaborasi dalam studi bersama terhadap injeksi CO2 di Lapangan Jatibarang di Jawa Barat sejak Agustus 2022.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tandatangani Aturan Perubahan Cuti Bersama ASN Tahun 2023

Para pihak telah berhasil menerapkan CO2 Huff and Puff untuk menunjukkan dan memverifikasi efek Co2 EOR dan terkait penyimpanan Co2 di bawah tanah pada lapangan minyak dan gas yang telah mengalami penurunan produksi. Dengan adanya pengalaman historis yang telah dilakukan oleh JOGMEC dan PT Pertamina EP ini, PT Pertamina memperkuat kerja sama dengan ruang lingkup yang lebih luas melalui penandatanganan MOU yang akan memberikan peningkatan kajian implementasi studi CO2 secara efektif.

Kesepakatan MOU tersebut dilakukan untuk mengkaji dan mempromosikan proyek-proyek yang terkait dengan memanfaatkan CO2 untuk meningkatkan produksi minyak dan gas melalui teknologi Enhanced Oil/Gas Recovery (EOR/EGR).

Peluang kerja sama lainnya juga dilakukan pada produksi hidrogen dan amonia dengan penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture & Storge), serta penangkapan dan penyimpanan gas buang CO2 oleh sektor industri, seperti pembangkit listrik, pabrik baja dan semen yang termasuk CCS Hub dan Cluster Industry. Kerja sama tersebut juga ditujukan pada perusahaan-perusahaan Jepang yang berada dalam naungan JOGMEC.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan kerja sama ini perlu dilakukan oleh Indonesia dan beberapa perusahaan Jepang yang sedang melakukan proyek pengembangan hulu minyak dan gas bumi untuk menghadapi era transisi energi. Selain itu, Indonesia juga memiliki potensi yang besar dalam penyimpanan CO2 bawah tanah, serta produksi bahan bakar bersih seperti hidrogen dan amonia.

Baca Juga: Pasar Takjil Ramadan Kaliurang Diharap Gerakan Ekonomi Masyarakat

Selanjutnya, Nota Kesepahaman ini akan diperdalam dengan Joint Study Agreement (JSA) untuk implementasi Carbon Capture Utilization & Storage (Huff & Puff) di Lapangan Sukowati milik Pertamina EP Cepu (PEPC). Kelanjutan Kerja sama ini rencananya akan ditandatangani di Indonesia pada Juli 2023 dan terus diperkuat dengan penandatanganan JSA kedua pada tahun depan.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: Pertamina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x