Kementerian Agama Susun Buku Kisah dalam Kitab Suci Al-Qur’an

- 9 April 2023, 16:42 WIB
 Workshop penyusunan buku Kisah dalam Al-Qur'an yang digelar Kemenang di Jakarta pada Rabu, 4 April 2023.
Workshop penyusunan buku Kisah dalam Al-Qur'an yang digelar Kemenang di Jakarta pada Rabu, 4 April 2023. / kemenag.go.id /

PORTAL JOGJA- Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag akan menyusun buku dongeng atau kisah dalam kitab suci Al-Qur’an. Buku ini dikemas untuk memberikan inspirasi bagi anak-anak terkait moderasi beragama.

Maka Kemenang mengadakan Workshop Penyusunan Buku Dongeng perspektif Moderasi Beragama dalam Pendidikan Al-Qur’an di Jakarta pada Rabu, 4 April 2023.

Prof. Dr. H. Waryono, M.Ag., Direktur PD Pontren Kemenag RI dan juga Guru Besar Ilmu Tafsir UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, menjelaskan bahwa kisah-kisah dalam kitab suci Al-Qur’an mengandung ‘ibrah (pelajaran).

“Sebagian besar isi Al-Qur’an itu berisi tentang kisah-kisah. Mungkin jika tidak didasari dengan iman, bisa saja kita bosan dengan kisah yang berulang. Tapi ternyata, seperti dijelaskan dalam kitab-kitab, yang dikonstruksi oleh para sejarawan, peristiwa dalam cerita itu bisa jadi terulang, tetapi menyenangkan,” jelas Waryono.

Baca Juga: MUI Kecam Serangan Israel di Masjid Al Aqsa Palestina: Penistaan Umat Islam dan Melanggar HAM

“Nah poinnya, apa yang diceritakan di dalam Al-Qur’an ini perlu dicari hikmahnya (hikmatut tasyri'-nya). Maka, buku yang akan bertajuk ‘Sang Uswah Hasanah: Kisah Para Kekasih Allah Swt’ ini sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai moderasi beragama kepada anak-anak kita sejak dini,” imbuhnya.

Sebelumnya, ia juga menjelaskan bahwa salah satu tantangan konkret masa kini adalah anak-anak yang sudah memiliki akses penuh dengan gawai. Maka, buku ini harus mudah diakses, termasuk oleh orang tua dan masyarakat, sehingga mereka dapat memberikan bekal nilai-nilai moderasi beragama sejak dini kepada anak-anaknya. Hal itu akan menjadi bekal mereka dalam berinteraksi dengan masyarakat luas.

Dr. Mahrus, M.Ag., Kasubdit Pendidikan Al-Qur’an, menggarisbawahi pentingnya pesan moderasi beragama melalui dongeng atau kisah dalam Al-Qur’an bagi Lembaga Pendidikan Al Qur’an (LPQ). Ia menyampaikan bahwa kisah-kisah ini jangan hanya dilihat dari ceritanya saja, tapi harus dengan pendekatan ilmu.

“Penulisan ceritanya harus moderat. Terlebih kisah ini untuk konsumsi publik. Jika tidak moderat bisa tidak fokus. Moderasi itu sesuatu yang tidak ekstrem dan berada di tengah-tengah. Nah, buku ini diharapkan dapat menanamkan sifat yang moderat, toleran, anti kekerasan dan berbasis pada budaya/ lokalitas untuk anak-anak kita,” terang Mahrus.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x