Keberadaan bibit siklon tropis tersebut menimbulkan terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan sangat lebat, angin kencang, gelombang laut tinggi, dan berdampak pada terjadinya bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah di NTT.
“Ada tujuh stasiun BMKG yang saat ini sedang kami terjunkan pula untuk ke tempat-tempat pengungsi, guna menyampaikan apa yang terjadi untuk menenangkan warga dan juga untuk membuat WA group pengungsi agar perkembangan cuaca dan peringatan dini dapat segera tersebar melalui WA group pengungsi tersebut,” tambah Dwi Korita.***