Korban Jiwa Terverifikasi Bencana Banjir dan Longsor di NTT, BNPB Catat Sebanyak 86 Orang

- 6 April 2021, 16:46 WIB
Terawangan Mbah Mijan sebelum banjir NTT menerjang: seminggu ini merasakan gelisah dan sulit tidur.
Terawangan Mbah Mijan sebelum banjir NTT menerjang: seminggu ini merasakan gelisah dan sulit tidur. /Instagram.com/@actforhumanity.

PORTAL JOGJA - Bencana banjir dan tanah longsor di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memakan puluhan korban jiwa, rumah dan fasilitas umum rusak. Proses pendataan dan verifikasi terhadap koban jiwa masih dilakukan.

Siklon Seroja di selatan wilayah NTT pada 4 April 2021 menyebabkan angin kencang, tanah longsor, dan banjir bandang di Kota Kupang serta Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembara, Ngada, Alor, Sumba Timur, Sabu Raijua, Rote Ndao, Timor Tengah Selatan, dan Ende.

Baca Juga: Big Match Liga Champions! Real Madrid vs Liverpool, Jurgen Klopp: Tak Ada Hubungannya dengan Final 2018

Baca Juga: Mediasi Dengan Dennis Rizky Gagal, Thalita Latief Ingatkan: Jangan Main Api Sama Keluarga Saya

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan jumlah korban jiwa akibat bencana alam yang terjadi di NTT) hingga Selasa 6 April 2021 pukul 15.00 WIB sebanyak 86 orang. Jumlah tersebut merupakan hasil yang telah diverifikasi datanya.

"Jadi, kesepakatan kemarin yang dinyatakan meninggal dunia yang telah ditemukan jenazahnya dan telah terverifikasi," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati di Jakarta, Selasa 6 April 2021.

Baca Juga: 5 Manfaat Luar Biasa dari Konsumsi Buah Anggur Salah Satunya Menurunkan Gula Darah

Baca Juga: Informasi Stok Darah PMI DIY Hari Ini Selasa 6 April 2021, Rata-Rata UDD Stok Menipis Dibanding Bulan Lalu

Selain merenggut korban jiwa lanjut Raditya, bencana alam itu menyebabkan 98 orang hilang dan 146 orang terluka serta berdampak terhadap 2.683 warga.

 

"Sampai sekarang petugas masih mendata warga yang terdampak bencana di wilayah NTT," ungkap Raditya dikutip Portaljogja.com dari ANTARA.

Bencana alam di wilayah itu berdampak pada 1.992 rumah warga, dengan jumlah rumah yang mengalami kerusakan ringan 109 unit, jumlah rumah yang rusak sedang 133 unit, dan jumlah rumah yang mengalami kerusakan berat 498 unit.

Sebanyak 84 fasilitas umum di provinsi itu juga terdampak bencana. Jumlah fasilitas umum yang rusak berat akibat bencana tercatat 44 unit dan fasilitas umum yang rusak ringan satu unit.

Baca Juga: Tradisi Menarik Selama Bulan Ramadhan dari Asia, Afrika dan Eropa. Nomor 3 Permainan Orang Dewasa

Baca Juga: Terkait Larangan Mudik Lebaran, Gubernur Jatim Khofifah Sebut Silaturahmi Bisa Dilakukan Secara Daring

Raditya mengatakan bahwa rapat terbatas sudah dilakukan dengan pejabat pemerintah daerah serta TNI dan Polri untuk membentuk posko penanganan kondisi darurat di daerah terdampak bencana.

Menurutnya petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di kabupaten dan kota yang terdampak sampai sekarang masih menangani dampak bencana, termasuk melakukan operasi evakuasi dan penyelamatan, mendistribusikan bantuan, melayani pengungsi, dan membuka akses ke wilayah yang terisolasi.

BNPB bersama kementerian dan lembaga pemerintah terkait membantu pemerintah daerah menangani dampak bencana alam.***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah