PORTAL JOGJA – Pemerintah telah mengumumkan secara resmi untuk melarang mudik lebaran tahun ini. Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK), Muhadjir Effendy Jum’at 26 Maret 2021 hari ini di Jakarta.
Menaggapi hal tersebut, dokter Tirta yang dikenal kritis dan vocal selama masa pandemi Covid-19 ini meragukan efektivitas larangan tersebut pada implementasinya. “Niatnya sih bagus, tapi, pelaksanaannya susah lhoh. Ibarat benang basah ditegakkin,” tulis dr Tirta melalui akun Instagramnya @dr.tirta.
Dokter yang berprofesi sebagai wirausahawan sukses ini justru mengusulkan agar larangan mudik dievaluasi. Ia pesimis larangan itu bisa dilakukan secara efektif. “Mudik tidak akan bisa dicegah, tolong larangan mudik dievaluasi. Karena pelaksanaan di lapangan itu sangat sulit diterapkan,” tulisnya lagi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Ingatkan Bupati Agar Tidak Mengecer Anggaran dan Buat Prioritas Pembangunan
Baca Juga: Nomor WhatsApp Layanan Laporan Kejahatan Jalanan 'Klitih' di Provinsi DI Yogyakarta
Lebih lanjut dr Tirta mengungkapkan, dengan adanya libur Hari Raya dan cuti bersama yang bila digabungkan menjadi libur dari tanggal 12 hingga 19 Mei 2021, maka akan sulit jika akan melakukan pencegahan terhadap orang yang akan mudik lebaran.
“Ya dipikir aja, hari liburnya toh ada, emang bisa mencegah orng masuk gate tol? Berapa jumlah orang yang ditempatkan nanti? Apalah gate tol ditutup 2 minggu gitu?,” tulisnya kritis.
Hal yang tak mungkin lagi adalah jika dilakukan penutupan jalur tol sekedar untuk mencegah orang mudik. “Apakah mngkin menutup semua jalur tol? Jalanan? Gimana kalo mudiknya jalur darat malem-malem?,” tanya dokter Tirta lagi.
Baca Juga: Tornado di Alabama AS, Menewaskan Sedikitnya 5 Orang, Peringatan: Tornado Masih Aktif!