Ini Alasan Mantan Menteri KKP Edhy Prabowo Copot Dirjen Perikanan Tangkap Zulficar Mohtar

- 17 Maret 2021, 21:01 WIB
Edhy Prabowo mengaku tak kekurangan uang.
Edhy Prabowo mengaku tak kekurangan uang. /ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

Sedangkan alasan kedua adalah Edhy menilai Zulficar lalai dalam melaksanakan program di Kementerian KKP.

"Saat kami sedang melakukan program PEN (Pemulihan Ekonomi Negara), KKP dapat tambahan anggaran hampir Rp1 triliun untuk disalurkan ke nelayan dan Ditjen Perikanan Tangkap mendapat tambahan Rp400 miliar ternyata tidak bisa diserap karena hanya 1 program yang dijalankan, yaitu program jaring nelayan," ujar Edhy.

Sedangkan program jaring nelayan itu hanya menyerap anggaran hingga Rp16 miliar.

"Jadi Rp400 miliar tidak terserap, padahal kami sudah rapat dengan dirjen lainnya, yaitu agar fokus memberikan bantuan kapal-kapal untuk nelayan kecil, tapi hal itu tidak dilakukan," kata Edhy.

Baca Juga: Bruce Lee Murid Grandmaster Wing Chun Ip Man yang Menciptakan Gaya Kung Fu Sendiri

Baca Juga: 6 Perempuan Keturunan Asia Terbunuh dalam Penembakan di Atlanta, Total Korban Meninggal 8 Orang

Edhy pun mengaku tidak diberitahukan mengenai masalah itu oleh para direktur di bawah Zulficar.

"Hal ini belum pernah saya ungkap, dan Zulficar kemudian mundur dan surat pengunduran diri sudah kami sampaikan ke KPK," kata Edhy.

Zulficar membuat surat pengunduran diri pada 13 Juli 2020 dan diserahkan pada 14 Juli 2020.

Dalam sidang 3 Maret 2021 lalu , Zulficar mengaku mundur dari KKP pada 14 Juli 2020, karena merasa tidak cocok dengan kebijakan Edhy Prabowo.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah