Network
PORTAL JOGJA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan tiga tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait pengadaan barang dan jasa, perizinan dan pembangunan infrastruktur di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) Tahun Anggaran 2020-2021.
Rekam jejak sebelumnya ternyata Nurdin Abdullah pernah menerima penghargaan dari Bung Hatta Anti Corruption Award. Banyak tokoh yang memberikan apresiasi kepadanya karena dinilai bersih dari korupsi.
Baca Juga: UMKM dan Masyarakat, Kementerian Keuangan Beri Keringanan Utang Ini Kategori dan Syaratnya
Namun kemudian KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Nurdin Abdullah dan menetapkan sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi sebesar Rp 5,4 miliar. Dua tersangka lainnya adalah Sekdin PUTR Edy Rahmat dan Agung Sucipto pemberi suap selaku kontrakstor.
Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany mengaku dirinya kecewa sekali dengan Nurdin Abdullah yang terjaring OTT KPK. Ia mendukung KPK untuk mengusut tuntas kasus korupsi yang melibatkan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah.
Baca Juga: Bintang Film Hollywood Ini Lama Tak Terlihat di Layar Mulai Cameron Diaz hingga Tobey Maguire
Tsamara Amany mengaku dulu pernah percaya bahwa Nurdin Abdullah sebagai tokoh yang anti korupsi dan bersih selama menjabat sebagai kepala daerah.
Hal itu diungkapkan Tsamara Amany melalui cuitan di akun Twitter @TsamaraDKI, miliknya pada Sabtu 27 Februari 2021.
Sebagaimana diberitakan PRTasikmalaya.com dalam artikel berjudul "Gubernur Sulawesi Selatan Kena OTT KPK, Tsamara Amany: Kecewa, Beliau Dapat Bung Hatta Award".
Menanggapi OTT KPK terhadap Nurdin bdullah tersebut, Tsamara Amany menyampaikan kekecewaannya terhadap ditangkapnya Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.
