Kominfo Temukan Ratusan Info Hoaks Soal Vaksin Gratis dari WHO, Ini Fakta yang Benar, Jangan Asal Percaya

- 11 Februari 2021, 22:11 WIB
Hoaks vaksin Sinovac merupakan vaksin COVID-19 dengan efektivitas paling rendah
Hoaks vaksin Sinovac merupakan vaksin COVID-19 dengan efektivitas paling rendah /covid19.go.id

Adanya ratusan berita hoaks terkait vaksin gratis ini Kemnetian Kominfo menegaskan hal it tidak benar.

"Kominfo terus bekerja keras melawan dan menahan laju penyebaran hoaks ini. Kominfo telah berkoordinasi dengan pengelola platform media sosial untuk melakukan take down pada 'postingan-postingan' hoaks tersebut," kata Juru Bicara Kominfo, Dedy Permadi, dalam pernyataan pers Komite Penanganan covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, dikutip Portal Jogja dari Antara, Kamis 11 Februari 2021.

Dedy mengatakan per 10 Februari lalu, Kominfo menemukan 105 isu hoaks terkait vaksin covid-19, penyebarannya bisa berkali lipat. Kominfo total menjaring 417 hoaks vaksin covid-19 di media sosial dan menurunkan konten tersebut.

Baca Juga: Fakta Awal yang Diungkap KNKT Soal Kronologi Jatuhnya Sriwijaya SJ 182

Ia mengatakan sebaran hoaks vaksin covid-19 terbanyak berada di platform Facebook, lainnya berada di Instagram, TikTok, Twitter dan Youtube.

Salah satu hoaks yang beredar adalah tentang WHO mengadakan program vaksin di Indonesia, disertai dengan tautan untuk mendaftar. Kominfo menegaskan program vaksinasi di Indonesia saat ini hanya dari pemerintah.

"Faktanya, vaksinasi di Indonesia hanya dilakukan oleh pemerintah dan itu gratis," kata Dedy.

Kominfo meminta masyarakat untuk tidak mempercayai begitu saja dan membagikan informasi yang beredar di media sosial atau aplikasi pesan instan. Masyarakat bisa mengakses informasi soal vaksin covid-19 dari lembaga resmi, salah satunya situs covid19.go.id.

Baca Juga: Kominfo Blokir Tiktokcash, TikTok Indonesia: Platform Itu Tak Berafiliasi dengan Kami

Sumber resmi memberikan informasi yang valid dan faktual tentang covid-19, bersumber dari para ahli. "Fakta dan data dari sumber berita resmi ini sudah diverifikasi secara ilmiah dan akademis," kata Dedy.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah