Gunung Semeru Erupsi Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 4,5 Kilometer

- 16 Januari 2021, 19:26 WIB
Gunung Semeru erupsi mengeluarkan  Awan Panas Guguran (APG) dengan jarak luncur kurang lebih 4,5 kilometer pada Sabtu (16/1) sore pukul 17.24 WIB
Gunung Semeru erupsi mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG) dengan jarak luncur kurang lebih 4,5 kilometer pada Sabtu (16/1) sore pukul 17.24 WIB /BNPB

PORTAL JOGJA – Gunung Semeru di Jawa Timur mengalami erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur kurang lebih 4,5 kilometer pada Sabtu 16 Januari 2021 pukul 17.24 WIB.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam siaran persnya mengatakan berdasarkan pengamatan visual sementara, terlihat asap meluncur ke arah tenggara yang diduga dari dari kawah Jonggring Kaloko berwarna kelabu pekat dalam volume yang besar.

Sedangkan untuk hujan abu vulkanik diperkirakan mengarah ke utara, menyesuaikan arah angin.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Makin Tak Terkendali ? Rekor Terbaru, Hari Ini Tambah 14.224 Kasus

Baca Juga: Tim Gabungan Kerahkan 360 Penyelam, Fokus Pencarian pada Korban, CVR dan Serpihan Pesawat

Peristiwa erupsi Semeru juga dikonfirmasi oleh Bupati Lumajang, Thoriqul Haq bahwa perkiraan awal lokasi huhuran awan panas berada di daerah sekitar Desa Sumber Mujur dan Desa Curah Koboan.

"Gunung semeru mengeluarkan awan panas. Dengan jarak 4.5 kilo. Daerah sekitar Sumber Mujur dan Curah Koboan, saat ini menjadi titik guguran awan panas," jelas Bupati Thoriqul.

Mengenai status gunung, saat ini Gunung Semeru masih berada pada level II atau 'Waspada' dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sedang melakukan evaluasi lebih lanjut.

Baca Juga: Jumlah Korban Meninggal Longsor Sumedang Menjadi 25 Orang, Tim SAR Gabungan Rilis Daftar Korban

Baca Juga: Lima Jenazah Ditemukan Pasca Banjir di HST Kalsel, Bantuan Logistik Sangat Diperlukan

Sementara itu, masyarakat yang bermukim di sekitar Desa Sumber Mujur dan Desa Curah Koboan dan sekitarnya agar waspada dalam menghadapi potensi bencana yang dapat ditimbulkan.

Dalam hal ini, khususnya masyarakat di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Curah Kobokan agar tetap waspada dalam menghadapi adanya intensitas curah hujan yang tinggi, sebab hal itu dapat memicu terjadinya banjir lahar dingin.

Hingga berita ini diturunkan, tim gabungan lintas Kementerian atau Lembaga masih dalam proses pengembangan informasi dan belum ada keterangan adanya korban jiwa atas peristiwa tersebut.***

Editor: Chandra Adi N

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x