Aksi 1812 Ricuh, Mulai dari Polisi Terkena Sabetan Samurai Hingga Massa yang Bercucuran Darah

- 18 Desember 2020, 19:35 WIB
Ilustrasi Polisi menunjukan sajam saat aksi demo 1812.
Ilustrasi Polisi menunjukan sajam saat aksi demo 1812. /HO beritasubang.pikiranrakyat.com/tim berita subang

PORTAL JOGJA - Aksi 1812 di depan Gedung Gubernur DKI Jakarta dalam rangka menuntut pembebasan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab, berakhir dengan ricuh.

Peserta aksi 1812 melakukan aksi anarkis terhadap Anggota Kepolisian yang tengah bersiaga mengawal jalannya aksi tersebut.

Akibatnya dua polisi mengalami luka-luka. Polisi ini terkena sabetan senjata tajam berjenis samurai saat melakukan pembubaran massa di depan Gedung Gubernur DKI Jakarta.

Baca Juga: Tambah 211 Kasus, Angka Kasus Covid-19 di DIY Hari Ini Lampaui 9000 Kasus

Seperti dilansir dari Galamedia pada artikel "Aksi 1812 Berlangsung Ricuh: Dua Polisi Kena Sabetan Samurai, Kepala Demonstrans Bercucuran Darah", Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, Jumat 18 Desember 2020 membenarkan kejadian yang menimpa dua anggotanya.

“Dua orang anggota kami terkena sabetan senjata tajam saat bubarkan massa aksi,” ungkapnya.

"Dan ditemukan senjata tajam. Anggota kami kena sabetan samurai,” sambung Yusri Yunus.

Baca Juga: BLT BPUM Rp 2,4 Juta Tahap 2 Segera Cair, Buka eform.bri.co.id/bpum

Tidak hanya sabetan samurai saja, anggoa polisi juga menjadi korban penusukan. Polisi akan memproses para peserta aksi yang membawa senjata tajam dan melakukan penusukan.

Seperti diketahui, massa dari Front Pembela Islam (FPI) dan PA 212 menggelar aksi unjuk rasa menuntut pembebasan tersangka penghasutan Habib Rizieq Shihab (HRS) di depan Istana Presiden, Jakarta.

Sementara salah seorang peserta aksi 1812 yang menuntut imam besar FPI Habib Rizieq Shihab dibebaskan dari tahanan, terluka, Jumat 18 Desember 2020.

Baca Juga: Diketahui Reaktif Covid-19 Sebanyak 22 Simpatisan Rizieq Diangkut Polda Metro Jaya ke Wisma Atlet

Hal itu terjadi, ketika polisi mengusir paksa peserta aksi 1812 saat baru berdatangan ke area Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, bakda Jumatan.

peserta aksi terlihat kocar-kacir dipukul mundur aparat. Bahkan tampat beberapa orang diringkus di sekitar lokasi unjuk rasa.

Terpantau lebih dari 10 orang peserta diamankan oleh aparat. Bahkan, salah satu demonstran diamankan dengan kondisi kepala berdarah.

Baca Juga: Apa Itu Tes Rapid Antigen yang Jadi Syarat Untuk Masuk Sejumlah Provinsi, Berikut Penjabarannya

Belum diketahui massa yang ditangkap tersebut digiring ke mana. Hingga berita ini dipublikasikan, ketegangan masih terjadi. Polisi memukul mundur hingga ke kawasan Tanah Abang.

Tak hanya polisi, aparat TNI juga terlihat turun langsung melakukan pengusiran terhadap massa aksi 1812. Proses tersebut tak lama ketika rombongan massa tiba di lokasi.

Massa kemudian merespons dan bersikukuh memilih bertahan di lokasi menggelar aksi. Kalimat takbir dan tahlil dipekikan. Namun aparat tak mengindahkan. Sejumlah massa terpantau sempat terprovokasi akhirnya melawan ketika polisi membubarkan.*** (Dicky Aditya/Galamedia)

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah