Fenomena Awan Arcus Terlihat di Pesisir Pantai Polewali Mandar, ini Potensi Bahaya yang Bisa Terjadi

19 Januari 2021, 13:35 WIB
Awan arcus, yang bentuknya menyerupai ombak tsunami, Terlihat di pesisir Polewali Mandar Sulawesi Barat. /Tangkapan layar Instagram@zakirsabara_h.wata/

PORTAL JOGJA - Gulungan awan hitam yang nampak bagaikan sebuah gelombang tsunami terlihat di Polewali Mandar, Sulawesi Barat pada Selasa, 19 Januari 2021.

Lenih mencengangkannya lagi, awan hitam ini terbentang disepanjang pesisir pantai Bahari di Kecamatan Polewali.

Bukan hanya itu saja, penampakan awan yang bentuknya seperti gelombang tsunami ini juga dapat dilihat di pesisir wilayah Tonyaman.

Baca Juga: Merapi Luncurkan Awan Panas, Hujan Abu Guyur 2 Kecamatan di Boyolali

Kemunculan awan berbentuk vertikal dan memanjang ini pun sontak menjadi tontonan warga sekitar.

Tak sedikit warga yang turut berhenti dan menyaksikan fenomena alam ini.

Dilansir dari laman BMKG, secara ilmiah dalam dunia Meteorologi, fenomena awan tersebut dinamakan dengan awan arcus.

Baca Juga: Kawasan Puncak Cisarua Bogor Dihantam Banjir Bandang, Ratusan Warga Dievakuasi

Adapaun awan arcus ini dapat ditemukan di antara jenis awan Cumulonimbus dan Cumulus.

Disampaikan juga bahwa awan arcus merupakan awan yang lazim terjadi meskipun fenomena ini jarang terjadi.

Di sisi lain, walaupun lazim terjadi, awan arcus juga memiliki potensi bahaya. Fenomena awan arcus ini dapat menimbulkan angin kencang dan hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir di sekitar lokasi pertumbuhan awan.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Malam ini: Andin Tinggalkan Aldebaran dan Reyna

Disampaikan juga bahwa terjadinya awan arcus ini tidak ada kaitannya dengan potensi gempa atau tsunami maupun hal-hal mistis lainnya.

Sebagai informasi, beberapa waktu lalu, fenomena awan arcus juga sempat terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Awan arcus tersebut bahkan terlihat sangat jelas melintasi bandara terbesar yang terletak di Kulon Progo yakni Yogyakarta Internasional Airport (YIA). ***

 

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Instagram @bpptkg BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler