Prof Abdul Muthalib Sempat Gemetaran Suntik Presiden : Alhamdulillah Berhasil Menyuntik Tanpa Sakit

13 Januari 2021, 20:35 WIB
Prof Abdul Muthalib akui sempat gemetar saat suntikkan vaksin untuk presiden. /- Foto : tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden

PORTAL JOGJA – Ada yang menarik dari pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Istana Negara Rabu 1 Januari 2021. Dokter yang bertugas menyuntikkan vaksin pada Presiden Joko Widodo tertangkap kamera sedikit gemetar.

Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Covid-19 Raisa Soebroto pun mempertanyakan hal tersebut kepada Prof Abdul Muthalib yang bertugas menyuntikkan vaksin Covid-19 ke lengan kiri Presiden Jokowi.

“Prof, ini mau bertanya, perwakilan yang menyaksikan, kenapa gemeteran prof? deg-degan prof ?” tanya Raisa pada ahli penyakit dalam itu.

Baca Juga: 5 Langkah Mudah Hadirkan ShopeePay di Gerai Usaha

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Usulkan Satu Nama Kapolri : Komjen(Pol) Listyo SIgit Prabowo

Wakil Ketua Tim Dokter Kepresidenan tersebut menjawab pertanyaan menggelitik itu dengan tenang. “Ya menyuntik orang pertama di Indonesia tentunya ada rasa itu,” jawabnya Prof Abdul Muthalib. “Tapi saya berhasil menyuntikkannya,” tambahnya.

Prof Abdul Muthalib yang juga Guru Besar FK Universitas Indonesia itu menjelaskan, sesuai dengan prosedur, sebelum menyuntikkan cairan vaksin pada lengan kiri presiden, terlebih dahuli ia menggosokkan alkohol.

“Setelah saya suntik bapak tidak merasa sakit sedikitpun, Alhamdulillah saya sudah berhasil menyuntik bapak presiden tanpa rasa sakit, pertamanya saja gemetaran, ” ungkap Abdul Muthalib. 

Baca Juga: BPKH: Dana Kelolaan Haji Tahun 2020 Naik 15 Persen Jadi Rp 143,1 Triliun

Baca Juga: Wagub DIY Hari Ini Jalani Screening, Sebelum Besok Disuntik Vaksin Covid-19

Sebelumnya, Ketua Tim Dokter Kepresidenan yang juga Kepala RSPAD Gatot Subroto Letjend TNI A Budi Sulistya menyebutkan, sebelum disuntik vaksin Covid-19, presiden juga menjalani prosedur seperti penerima vaksin lainnya.

Presiden harus melewati tahap pre vaksinasi, pemberian inform consent, pemeriksaan ulang tanda-tanda vital seperti pemeriksaan tekanan darah, hingga akhirnya menerima suntikan vaksinasi dan terakhir monitoring dan pencatatan.***

  

 

 

Editor: Siti Baruni

Tags

Terkini

Terpopuler