Gunung Semeru Erupsi Keluarkan Awan Panas Berjarak Luncur 2 Kilometer, Warga Diimbau Waspada

1 Desember 2020, 11:24 WIB
Waspada! Gunung Semeru Muntahkan Lava Pijar /Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

PORTAL JOGJA - Gunung Semeru mengalami erupsi dan mengeluarkan awan panas dengan jarak luncur 2 hingga 11 Km ke arah Besok Kobokan di sektor Tenggara. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi melalui keterangan resminya mengatakan, gunung aktif yang terletak di Kabupaten Malang dan Lumajang, Provinsi Jawa Timur ini, mengalami erupsi pada hari Selasa 1 Desember 2020 mulai pkl. 01.23 WIB.

Dilansir dari laman Magma Indonesia, berdasarkan data pemantauan selama 1 Oktober hingga 30 November 2020 gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Erupsi terjadi menerus, menghasilkan kolom erupsi berwarna kelabu dengan tinggi maksimum 500 m dari atas kawah/puncak.

Pada hari Sabtu 28 November terjadi kenaikan jumlah guguran secara signifikan diikuti oleh kejadian awan panas guguran yang berasal dari ujung lidah lava dengan jarak luncur maksimum 1 Km ke sektor tenggara lereng.

Baca Juga: Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Meningkat, Konsentrasi Gas Alami Peningkatan

Kemudian pada Selasa 1 Desember 2020 mulai pkl. 01.23 WIB, teramati awan panas guguran dari kubah puncak, dengan jarak luncur 2 hingga 11 Km ke arah Besok Kobokan di sektor tenggara dari puncak gunung Semeru.

Berdasarkan pengamatan visual menunjukkan adanya kenaikkan jumlah gempa guguran dan beberapa kali awan panas guguran. Kenaikkan ini diakibatkan oleh adanya ketidakstabilan kubah lava di bagian puncak.

Dari kegempaan hingga 1 Desember 2020 pukul 06.00 WIB didominasi oleh Gempa guguran dan beberapa kali Gempa awan panas guguran.

Baca Juga: Gunung Ili Lewotolok Kembali Erupsi. Muntahkan Abu Setinggi 4000 m, Ratusan Warga Dievakuasi

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyatakan potensi ancaman bahaya erupsi Gunung Semeru berupa lontaran batuan pijar di sekitar puncak, sedangkan material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin.

Potensi ancaman bahaya lainnya berupa awan panas guguran dan guguran batuan dari kubah atau ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak. Jika terjadi hujan dapat terjadi lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak.

Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahaya nya, maka tingkat aktivitas Gunung yang memiliki tipe strato dengan puncak tertinggi Mahameru (3676 mdpl) ini masih ditetapkan pada  Level II (Waspada).

Baca Juga: Di Puncak Gunung Merapi Ditemukan Banyak Longsoran Baru yang Mengarah ke Kali Senowo dan Kali Putih

Dalam status Level II (Waspada) tersebut masyarakat, pengunjung, dan wisatawan diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 Km dari kawah atau puncak gunung Semeru.

Warga juga diminta untuk mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Magma ESDM Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler