Gunung Ili Lewotolok Kembali Erupsi. Muntahkan Abu Setinggi 4000 m, Ratusan Warga Dievakuasi

- 29 November 2020, 15:35 WIB
Eruspi Gunung Ili Lewotolok, Nusa tenggara Timur
Eruspi Gunung Ili Lewotolok, Nusa tenggara Timur /Foto: Dok. KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Ili Lewotolok/Literasi News

PORTAL JOGJA - Gunung Ili Lewotolok di kabupaten Lembata provinsi Nusa Tenggara Timur kembali mengalami erupsi pada hari Minggu 29 November 2020, pukul 09:45 WITA. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur dan barat.

Seperti dilansir dari laman magma.esdm.go.id, tinggi kolom abu teramati kurang lebih 4000 m di atas puncak (sekitar 5423 m di atas permukaan laut). Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi 600 detik.

Masyarakat di sekitar gunung Ili Lewotolok direkomendasikan untuk tidak beraktivitas dalam zona perkiraan bahaya di dalam area kawah gunung Ili Lewotolok dan di seluruh area dalam radius 2 km dari puncak atau pusat aktivitas gunung tersebut.

Baca Juga: Di Puncak Gunung Merapi Ditemukan Banyak Longsoran Baru yang Mengarah ke Kali Senowo dan Kali Putih

Rekomendasi tersebut juga berlaku untuk pengunjung, pendaki atau wisatawan agar tidak melakukan pendakian, serta  beraktivitas dalam zona perkiraan bahaya di dalam area kawah gunung Ili Lewotolok dan di seluruh area dalam radius 2 km dari puncak. Saat ini Gunung Api Ili Lewotolok memiliki tingkat aktivitas Level II (Waspada).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur saat ini mulai mengevakuasi ratusan warga di dua kecamatan yang terdampak langsung dengan erupsi Gunung Ili Lewotolok, yakni Kecamatan Ile Ape dan Kecamatan Ile Ape Timur.

Seperti yang dikutip Portaljogja dari Antara, Kepala Pelaksana BPBD Lembata Kanis Making mengatakan, "Saat ini evakuasi warga sedang kami lakukan, ada warga dari dua kecamatan yang kami evakuasi."

Baca Juga: Banjir di Cilacap Meluas Hingga 15 Kecamatan, Jumlah Pengungsi Banjir Bertambah
Menurut Kanis, ratusan warga itu dievakuasi ke Kota Lewoleba, yang merupakan ibu kota dari Kabupaten Lembata dan ditempatkan di tempat yang sudah disiapkan oleh BPBD Lembata.

"Nanti kami akan infokan lagi secara rinci, tetapi saat ini masih evakuasi jadi kalau bisa mohon waktunya," kata Kanis Making.

Sementara itu, Sekda kabupaten Lembata Paskalis Ola Tapo Bali mengatakan, Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok telah memerintahkan untuk mengevakuasi masyarakat ke tempat yang aman.

Baca Juga: Suara Gemuruh Terdengar Keras, Netizen Mengira Berasal dari Gunung Merapi, Ini Kata BMKG
“Kami juga memohon dukungan armada dan personel TNI-Polri untuk hal ini. Kami sudah perintahkan seluruh kendaraan dinas Pemkab dikerahkan mengevakuasi masyarakat sekitar,” katanya.

Paskalis menambahkan yang terdampak sesuai peta kawasan rawan bencana (KRB) adalah Desa Todanara sampai dengan Lamau. Namun tidak tertutup kemungkinan ada desa-desa di sekitarnya.

“Untuk proses evakuasi diutamakan kelompok rentan, seperti orang tua, jompo, anak-anak, ibu hamil, dan orang sakit,” ujarnya.

Sementara itu terkait titik kumpul, Pemkab Lembata untuk sementara menggunakan halaman kantor bupati lama. BPBD diminta juga menyiapkan tenda-tenda penampungan.***

Editor: Siti Baruni

Sumber: Magma ESDM Indonesia ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah