Daging Kambing dan Risiko Hipertensi, Ini Penjelasan Para Ahli

- 17 Juni 2024, 17:16 WIB
 Ilustrasi - Berbagai macam hidangan berbahan dasar daging kambing. Perlu bijak dalam mengkonsumsi daging kambing agar mengurangi akibat negatif berlebihan mengkonsumsinya.
Ilustrasi - Berbagai macam hidangan berbahan dasar daging kambing. Perlu bijak dalam mengkonsumsi daging kambing agar mengurangi akibat negatif berlebihan mengkonsumsinya. /instagram.com/ @mama_okky_masak/

PORTAL JOGJA - Sering terdengar bahwa mengkonsumsi daging kambing dapat menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Namun benarkah pendapat atau mitos tersebut? Ahli gizi Fitri Hudayani SST, M.Gz memberikan penjelasannya sebagaimana dikutip dari ANTARA.

Ahli gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana Jakarta ini secara umum membantah anggapan tersebut. Tapi dirinya tak mengelak bila ada bahan-bahan yang membersamai daging kambing yang menyebabkan risiko hipertensi. Sebut saja penambahan bumbu dalam daging yang dimasak yang tinggi natrium dengan takaran yang banyak. Garam dapur, kecap atau bumbu penyebab masuk dalam kategori tersebut.

Lebih lanjut, Fitri menyebut bahwa daging kambing masuk ke dalam kelompok lauk hewani dengan lemak sedang, sehingga sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan. Selama dikonsumsi dalam batas wajar, hanya menggunakan dagingnya dalam kondisi yang bersih tanpa lemak maka risiko negatif dapat dikurangi.

Baca Juga: Mengenal Hipertensi dan Langkah-langkah yang Bisa Dilakukan untuk Menurunkannya

“Maka dari itu konsumsinya harus dibatasi dengan bijak,” ucap Fitri Hudayani SST, M.Gz saat dihubungi ANTARA di Jakarta pada Senin 7 Juni 2024.

Ahli gizi ini menerangkan daging salah satu ternak yang biasa dikurbankan di Indonesia ini, sebanarnya punya manfaat yang baik bagi tubuh. Apalagi daging jenis ini termasuk dalam sumber protein hewani.

Dijelaskannya, dalam 40 gram atau setara dengan satu potong daging kambing berukuran sedang mengandung energi sebesar 75 Kkal, protein tujuh gramd an lemak lima gram. Jadi dengan cara konsumsi yang wajar dan bijak, makatidak akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

Konsumsi Daging Kambing bagi Penderita Hipertensi

Ilustrasi  - Pemantauan tekanan darah secara rutin pada penderita hipertensi./ Foto: freepik.com/ freepik-free
Ilustrasi - Pemantauan tekanan darah secara rutin pada penderita hipertensi./ Foto: freepik.com/ freepik-free

Lalu bagaimana konsumi daging kambing bagi orang yang sudah terkena hipertensi? Dokter Faisal Parlindungan, Sp.PD-KR membagi kiatnya. Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo ini menyebut bahwa penderita hipertensi tetap boleh mengonsumsi daging kambing, walaupun dengan takaran yang lebih sedikit dan lebih hati-hati.

Baca Juga: Daging Kambing dan Kolesterol, Memisahkan Fakta dari Mitos

Ia menyatakan bahwa masyarakat yang sudah terlanjur terkena hipertensi dapat makan daging kambing tidak lebih dari 50 gram per hari. Itu pun denga catatan bahwa dan daging yang dikonsumsi adalah yang berada pada bagian tubuh yang lebih bebas lemak.

"Bagian daging kambing yang lebih lean (bebas lemak), seperti daging (bagian) paha, mengandung lebih sedikit lemak dan purin dibandingkan bagian lain," ujar Faisal ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta pada Minggu 17 Juni 2024.

Ada dua hal yang disampaikannya sehubungan dengan konsumsi berlebihan daging hewan ternak berbulu ini. Pertama, akan menjadi faktor naiknya kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat). LDL ini akan menumpuk dan membentuk plak di pembuluh darah yang membuat pembuluh darah alami penyempitan.

Baca Juga: Tips dan Trick Siasati Kolesterol pada Olahan Daging Kambing

Inilah yang menyebabkan jantung bekerja lebih keras memompa darah ke seluruh tubuh. Ujung-ujungnya dapat meningkatkan tekanan darah. Kedua, purin pada daging merah itu diubah menjadi asam urat di dalam tubuh. Jadi, bila berlebihan maka terjadi hiperurisemia. Inilah juga menjadi faktor risiko hipertensi.

Selain pembatasan jumlah daging kambing yang masuk, ia juga menyarankan agar menghindari cara mengolah daging dengan menggoreng. Disarankan metode lain yang relatif lebih sehat.

"Hindari menggoreng daging kambing. Pilihlah metode memasak yang lebih sehat, seperti merebus, menumis, atau membakar," katanya.

Terakhir, perbanyaklah makan sayur untuk menyeimbangkan kadar purin dan kolesterol dalam tubuh. Jangan lupa pula untuk selalu mengecek tekanan darah secara rutin. Segeralah berkonsultasi dengan dokter jika tekanan darah meningkat.***

Editor: Siti Baruni

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah