Network
PORTAL JOGJA - Salah satu anggapan yang sering muncul di masyarakat adalah bahwa daging kambing dapat meningkatkan kolesterol. Tetapi sejauh mana kebenaran dari anggapan ini? Mari kita telusuri lebih jauh.
Daging kambing, sama seperti daging lainnya, mengandung lemak dan kolesterol. Namun, kandungan lemak jenuh dalam daging kambing lebih rendah dibandingkan daging sapi atau ayam. Lemak jenuh adalah jenis lemak yang dapat meningkatkan kolesterol LDL (kolesterol "buruk") dalam tubuh.
Daging Kambing dan Kolesterol
- Lemak Jenuh: Meskipun daging kambing memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih rendah dibandingkan beberapa jenis daging lain, itu tidak berarti mengkonsumsi daging kambing dalam jumlah besar tidak berdampak pada kolesterol. Semua daging, termasuk kambing, mengandung kolesterol, dan konsumsi berlebihan dapat berpotensi meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Baca Juga: Dibalik Kisah Bokeri Cebongan Pemenang Festival Kirab Bregada Keprajuritan Mlati
- Cara Pengolahan: Cara memasak daging kambing juga mempengaruhi kandungan lemak dan kolesterolnya. Misalnya, daging kambing yang digoreng akan memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging kambing yang direbus.
- Konsumsi dalam Konteks Pola Makan: Penting untuk mempertimbangkan konsumsi daging kambing dalam konteks pola makan keseluruhan. Sebagai contoh, daging kambing yang disajikan dengan sayuran dan tanpa lemak tambahan mungkin memiliki dampak yang berbeda pada kolesterol daripada daging kambing yang disajikan dengan saus berlemak atau digoreng.
Baca Juga: Tempe Makanan Tradisional Indonesia yang Diakui Dunia
Meskipun daging kambing memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih rendah dibandingkan dengan beberapa jenis daging lain, konsumsi dalam jumlah yang berlebihan dapat meningkatkan risiko peningkatan kolesterol.
Sebagai solusi, konsumsilah daging kambing dengan bijak, pilih metode memasak yang sehat, dan pastikan untuk memasukkannya sebagai bagian dari pola makan yang seimbang.***
