Lebong Tandai, Batavia Kecil di Bengkulu, Riwayatmu Dulu Kota Bekas Tambang Emas

- 20 November 2021, 12:41 WIB
Bekas mess di Lebong Tandai wilayah bekas tambang emas zaman belanda.
Bekas mess di Lebong Tandai wilayah bekas tambang emas zaman belanda. /Agustan Rachman

Tercatat penduduknya 120 KK atau sekitar 360 jiwa ini dibagi menjadi 3 RT dan 2 Dusun. Desa ini pernah mendapat predikat sebagai desa teladan pada masa Kepala Desa Parman memimpin.

Penduduk di sini cukup heterogen, ada suku Jawa, keturunan Tionghoa, Sunda, Batak, Padang, Rejang dan penduduk Pekal yang sejak awal mendiami wilayah itu.

Desa Lebong Tandai dari kejauhan yang merupajan desa bekas wilayah tambang emas yang menarik jadi tempat wisata sejatrah di Bengkulu
Desa Lebong Tandai dari kejauhan yang merupajan desa bekas wilayah tambang emas yang menarik jadi tempat wisata sejatrah di Bengkulu Agustan Rachman

Tak heran jika penduduk disini dalam percakapan sehari-hari menggunakan 2 bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Pekal. Namun walaupun heterogen dan sudah tersentuh modernisasi, gotong-royong warga masih cukup kuat, termasuk keramah-tamahan jika bertemu dengan orang yang baru datang.

Desa ini dulunya pernah ditinggalkan penduduknya pada tahun 1988 karena pengusiran yang dilakukan oleh PT Lusang Mining, sebuah perusahaan PMA yang sahamnya sebagian dimiliki oleh Australia dan sebagian sahamnya dikuasi kroni-kroni Orde Baru.

Sebanyak 108 KK ditransmigrasikan secara paksa ke Trans Ipuh Kabupaten Mukomuko. Hanya sedikit warga yang berani menolak menjadi peserta transmigrasi. Jika menolak konsekuensinya mereka dan keluarganya harus mengalami tekanan yang cukup menyakitkan, misalnya dilarang menambang emas dan tidak boleh memakai fasilitas kereta Molek.

Jadi mereka harus berjalan kaki melewati rute hutan jika ingin pergi ke luar desa.

Keindahan alam di desa ini memang menakjubkan. Siang harinya, kami sempat mengunjungi beberapa tempat wisata alam dan wisata sejarah.

Diantaranya, tambang emas tradisional, eks Rumah Sakit Belanda, kamar bola, Rumah Simau atau bangunan terbuat dari kayu yang mirip rumah panjang khas suku Dayak Kalimantan, pemakaman Belanda, pemakaman China, makam pahlawan, gedung bulutangkis Belanda, Air Panas Alami, Alat Tambang Kuno, Sungai Lusang, Hutan TNKS dan kerajinan perak. ***

 

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x